Amerika Serikat (AS) -- yang mengonfirmasi Korut memang telah meluncurkan misil ICBM -- beserta Jepang dan Korea Selatan mendesak DK PBB menggelar rapat darurat tersebut yang dijadwalkan berlangsung pukul 15.00 waktu New York.
Seperti dikutip AFP, pemimpin Korut Kim Jong-un menyaksikan langsung peluncuran ICBM bernama Hwasong-14, yang disebut sejumlah pakar dalam mencapai Alaska.
Akademi Pertahanan Sains Korut menyebut Hwasong-14 dapat mencapai ketinggian 2.802 kilometer dan terbang sejauh 933 km.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam keras peluncuran ICBM Korut, dan mengingatkan hal tersebut "merupakan eskalasi berbahaya dari situasi saat ini."
Komando Pasifik AS mengonfirmasi peluncuran misil terbaru Korut, yang disebut sebagai tipe jarak menengah yang terbang selama 37 menit dan mendarat di Laut Jepang. AS menegaskan peluncuran itu bukan ancaman bagi Amerika Utara.
Namun Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengonfirmasi bahwa misil yang diluncurkan Korut adalah ICBM.
Peluncuran ICBM Korut terjadi saat warga AS bersiap merayakan Hari Kemerdekaan pada 4 Juli 2017. Merespons peluncuran, Presiden AS Donald Trump mendesak China untuk segera "mengakhiri omong kosong tersebut selamanya."
Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley telah berbicara dengan Dubes China Liu Jieyi, yang merupakan kepala DK PBB bulan ini, untuk segera menggelar pertemuan darurat.
Sementara Guterres menekankan pentingnya kesatuan komunitas global dalam menghadapi ancaman Korut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News