Davy Crockett. (via Warfare History Network)
Davy Crockett. (via Warfare History Network)

Davy Crockett, Bazoka Nuklir Portabel Buatan AS

Riza Aslam Khaeron • 04 Desember 2024 16:10
Jakarta: Di era Perang Dingin, Amerika Serikat (AS) mengembangkan berbagai senjata nuklir, tidak hanya untuk memberikan kekuatan strategis, tetapi juga untuk penggunaan taktis di medan perang.
 
Salah satu senjata paling unik dari era ini adalah Davy Crockett, sebuah sistem misil nuklir portabel yang bisa dioperasikan oleh sekelompok kecil pasukan infanteri.
 
Nama senjata ini diambil dari pahlawan rakyat Amerika, Davy Crockett, yang terkenal karena keberaniannya di Pertempuran Alamo.
 

Sejarah dan Pengembangan Davy Crockett

Davy Crockett, Bazoka Nuklir Portabel Buatan AS
Foto: Asap Ledakan Nuklir Davy Crockett. (Dok. Pemerintahan Federal AS)

Davy Crockett dikembangkan oleh Angkatan Darat AS sebagai bagian dari upaya memperkuat kemampuan nuklir taktis di lapangan. Setelah Uni Soviet meledakkan bom atom pada 1949, persaingan nuklir semakin memanas.
 
Pada akhir 1950-an, Komisi Energi Atom AS (AEC) berhasil menciptakan hulu ledak fisi yang lebih kecil.
 
Hulu ledak ini kemudian diserahkan kepada Mayor Jenderal John H. Hinrichs untuk diintegrasikan dalam sistem senjata. Proyek ini dimulai pada Januari 1958 di Arsenal Picatinny, New Jersey.
 
Pada Agustus 1958, senjata ini resmi diberi nama Davy Crockett, dan uji coba dilakukan di berbagai fasilitas militer seperti Fort Greely di Alaska dan Yuma Test Station di Arizona. Akhirnya, pada Mei 1961, Davy Crockett mulai digunakan secara resmi oleh Angkatan Darat AS.
 

Spesifikasi dan Varian

Davy Crockett, Bazoka Nuklir Portabel Buatan AS
Foto: Proyektil Nuklir M388. (Dok. Kementerian Pertahanan AS)
 
Davy Crockett memiliki dua varian: M28 dan M29. M28 adalah varian lebih ringan dengan kaliber 120 mm dan jangkauan hingga 2 km, sedangkan M29 memiliki kaliber 155 mm dengan jangkauan hingga 4 km.
 
Kedua varian ini dilengkapi dengan proyektil nuklir M388, yang menggunakan hulu ledak W54, salah satu hulu ledak nuklir terkecil dengan daya ledak sekitar 0,01 hingga 0,02 kiloton TNT, setara dengan 10-20 ton bahan peledak.
 
Proyektil M388 memiliki panjang 79 cm dan diameter 28 cm, dengan berat sekitar 34 kg. Setelah ditembakkan, empat sirip pada ekor proyektil terbuka untuk menstabilkan lintasannya.
 
Bentuk ovalnya membuat tentara menjulukinya sebagai "semangka atom." Davy Crockett dioperasikan oleh tiga orang kru dan biasanya dipasang di atas jip M38 atau M151, atau menggunakan tripod di darat.
 

Peran dan Penggunaan

Davy Crockett dirancang untuk digunakan di garis depan dalam skenario perang nuklir taktis, khususnya untuk mempertahankan Eropa dari ancaman invasi blok Timur.
 
Sistem ini mulai dikerahkan di Eropa pada tahun 1961, terutama di Jerman Barat, yang diyakini menjadi jalur utama invasi Pakta Warsawa. Selain di Eropa, senjata ini juga dikerahkan di wilayah Pasifik seperti Guam, Hawaii, Okinawa, dan Korea Selatan.
 
Namun, Davy Crockett memiliki beberapa kelemahan. Salah satunya adalah tingkat akurasi yang rendah, sehingga meskipun daya hancurnya besar, sulit memastikan proyektil mengenai target yang diinginkan.
 
Selain itu, ledakan nuklirnya juga bisa membahayakan kru yang menembakkannya, sehingga posisi penembakan harus dipilih dengan hati-hati, misalnya di balik bukit untuk perlindungan.
 

Akhir Masa Pakai dan Warisan

Davy Crockett, Bazoka Nuklir Portabel Buatan AS
Foto: Davy Crokett di Museum. (DokUnited States Army Ordnance Museum)
 
Meskipun Davy Crockett adalah inovasi dalam bentuk senjata nuklir portabel, masa pakainya relatif singkat. Senjata ini mulai ditarik dari Eropa pada tahun 1967 dan seluruh sistem dinonaktifkan pada tahun 1971.
 
Saat ini, beberapa unit Davy Crockett dapat ditemukan di museum, seperti di National Museum of Nuclear Science and History di Albuquerque, New Mexico, dan West Point Museum di New York.
 
Davy Crockett adalah simbol ketegangan Perang Dingin dan upaya militer untuk menciptakan senjata nuklir yang fleksibel dan taktis.
 
Meskipun tidak pernah digunakan dalam pertempuran, keberadaannya menunjukkan betapa seriusnya ancaman perang nuklir pada masa itu, serta bagaimana teknologi militer beradaptasi dengan skenario perang yang penuh ketidakpastian.
 

 
Baca Juga:
Mungkinkah Membuat Lubang Hitam Jadi Senjata? Bom Nuklir Luar Angkasa?
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan