Ilustrasi oleh AFP.
Ilustrasi oleh AFP.

Polisi Meksiko Temukan 44 Mayat Korban Mutilasi

Arpan Rahman • 16 September 2019 15:09
Guadalajara: Jenazah 44 orang yang hilang telah ditemukan terkubur di sebuah sumur di daerah Meksiko yang terkenal karena eksekusi kartel narkoba yang brutal.
 
Penemuan itu setelah penduduk setempat di negara bagian Jalisco mengeluhkan bau busuk. Ketika sumur itu digali, sisa-sisa jasad ditemukan dimasukkan ke dalam 119 kantong hitam.
 
Jalisco merupakan hunian bagi sejumlah geng narkoba paling kejam di Meksiko dan ini penemuan mayat kedua terbesar di sana tahun ini.

Menurut BBC, sebagian besar mayat dimutilasi, jadi pihak berwenang harus mengumpulkan serpihan yang berbeda untuk mengidentifikasi mereka.
 
Mayat-mayat itu ditemukan di dekat bangunan setengah jadi di atas lahan sembilan hektar dikelilingi pepohonan. Media lokal melaporkan lahan itu sudah telantar bertahun-tahun lalu.
 
Selama beberapa hari ‘wabah lalat’ di sekitar sumur dan baunya menjadi tak tertahankan setelah hujan September. Media setempat menyebutkan bahwa juru bicara pemerintah setempat berkata "banyak dari mereka yang kami temukan di kuburan memiliki catatan kriminal".
 
Situs ini berjarak 35 menit berkendara dari Guadalajara, ibu kota negara bagian Jalisco, sebuah kota di mana selama tahun ini lebih dari 15 situs pemakaman, beberapa berisi puluhan mayat, telah ditemukan.
 
Agustus lalu, kartel obat bius Generasi Baru Jalisco (CJNG), salah satu yang paling kuat di Meksiko, merilis rekaman sadis tentang gangster seteru sedang diinterogasi dan kemudian dibantai. Dipimpin oleh Nemesio Oseguera Cervantes, alias El Mencho, CJNG saat ini berjuang melawan sejumlah kartel saingan untuk menguasai Guadalajara.
 
CJNG dilaporkan mengkhususkan diri dalam pasar menguntungkan untuk metamfetamin dan beberapa ahli percaya bahwa mereka memiliki dana perang senilai GBP15 miliar (setara Rp262 triliun), Rolling Stone melaporkan. Setelah penangkapan dan pemenjaraan El Chapo, dia menjadi target kartel utama pemerintah AS.
 
Kartel saingannya dimulai oleh dua mantan anggota CJNG pada 2018 ketika salah satu pendiri Erick Valencia Salazar dan pemimpin tinggi lainnya Carlos Enrique Sanchez pergi.
 
Kartel Jalisco juga diyakini bertanggung jawab atas pemenggalan sembilan orang, dengan tubuh telanjang digantung di jembatan. Polisi yang terkejut menemukan sembilan mayat tergantung di jembatan di samping spanduk besar yang mengancam geng narkoba lainnya.
 
Meskipun spanduk itu tidak sepenuhnya dapat dibaca, spanduk itu memuat inisial kartel narkoba Jalisco, dan menyebut Viagras -- geng saingan.
 
"Jadilah seorang patriot, bunuh Viagra," spanduk itu terbaca sebagian, disitir dari The Sun, Senin 16 September 2019.
 
Pembunuhan itu, yang terjadi di negara bagian Michoacan tetangga, menandai kembalinya pembantaian mengerikan yang dilakukan oleh kartel obat bius pada puncak perang narkoba 2006-2012 di Meksiko.
 
Menurut organisasi HAM setempat, dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 8.000 orang menghilang di Jalisco. Lonjakan penghilangan menandai perkembangan yang menakutkan di negara bagian itu di mana lebih dari 40.000 orang dilaporkan lenyap sejak 2006.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan