Sedikitnya 50 gempa kecil telah melanda Hawaii dan sekitar gunung Mauna Loa sejak Oktober tahun lalu. Peningkatan aktivitas seismik ini mengindikasikan pergeseran dalam sistem penyimpanan magma dangkal di bawah gunung.
"Walaupun berstatus siaga, kami belum bisa menentukan kapan akan meletus. Bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun," sebut pernyataan dari Observatorium Gunung Berapi Hawaii, dikutip dari AFP, Rabu 3 Juli 2019.
Hingga kini belum ada permintaan evakuasi warga sekitar. Pasalnya, status siaga gunung masih berwarna kuning, belum oranye maupun merah yang menandakan gunung segera meletus.
Mauna Loa, salah satu gunung berapi aktif di dunia, memiliki ketinggian 4,169 meter di atas Samudra Pasifik. Gunung ini terakhir meletus pada Maret dan April 1984 serta mengirimkan lava panas ke Kota Hilo.
Sebelumnya, lava dari Gunung Mauna Loa sempat menghancurkan desa-desa di bawahnya pada 1926 dan 1950. Sementara pada 1868, aliran lava dari gunung ini mencapai Samudra Pasifik.
Kehancuran akibat meletusnya gunung berapi terakhir terjadi di Gunung Kilauea. Dua permukiman luluh lantak pada peristiwa alam yang terjadi tahun lalu ini.
Akibat letusan Gunung Kilauea, lembaga pertahanan sipil wilayah tersebut menutup daerah itu dari para pengunjung.
Pada 1924, Gunung Kilauea pernah memuntahkan material vulkanik sebanyak 9 ton yang berisi bebatuan. Akibat bencana alam tersebut, seorang warga tewas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
