Washington: Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence pada Minggu 1 Maret 2020 membela penanganan virus korona oleh Pemerintah AS. Pembelaan dilontarkan setelah dua kematian di AS dan meningkatnya kritik terhadap kesiapan pemerintah.
Pence dan Menteri Kesehatan Alex Azar muncul di beberapa acara televisi untuk menyampaikan pesan bahwa risiko dari wabah ini masih tetap rendah untuk kebanyakan warga AS. Mereka berjanji untuk menebus segala kekuragan dalam pemeriksaan dan penanggulangan.
“Kami bisa saja mendapat berita duka lagi, namun warga Amerika perlu tahu bahwa risiko virus korona untuk kebanyakan warga AS, tetap rendah,” Pence menyatakan pada sebuah pidato kenegaraan di stasiun televisi CNN, dilansir dari AFP, Senin, 2 Maret 2020.
Jaminan tersebut datang sehari setelah pihak kesehatan mengonfirmasi bahwa dua orang pria telah meninggal di bagian barat laut dari Washington setelah terinfeksi virus korona.
Korban tewas pertama adalah seorang pria berusia 70 tahunan tanpa kontak apapun dengan pasien terinfeksi di luar AS. Pasien kedua adalah seorang pria berusia sekitar 50 tahun dengan kondisi kesehatan.
“Jadi saat ini sedang berjalan penyelidikan besar di berbagai panti jompo, rumah sakit, dan pelacakan kontak pasien sebagai upaya untuk menentukan dimana virus ini pertama kali muncul dan bagaimana ia menyebar,“ ucap Pence.
Berdasarkan pernyataan dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat telah mencatat setidaknya 70 kasus virus korona yang dikonfirmasi. Ini termasuk 47 pasien yang dipulangkan dari daerah rawan di Asia dan dikarantina selama 14 hari setelah kembali ke AS.
Lebih dari 20 orang lainnya telah terinfeksi di AS termasuk kasus pertama di New York yang telah dikonfirmasi pada Minggu 1 Maret. Ia adalah seorang wanita yang beru saja kembali dari Iran.
The New York Times menyebutkan, Analisa genetic menduga bahwa virus korona kemungkinan telah menyebar tanpa terdeteksi selama 6 minggu di Washington. (Flory Ambarita)
Pence dan Menteri Kesehatan Alex Azar muncul di beberapa acara televisi untuk menyampaikan pesan bahwa risiko dari wabah ini masih tetap rendah untuk kebanyakan warga AS. Mereka berjanji untuk menebus segala kekuragan dalam pemeriksaan dan penanggulangan.
“Kami bisa saja mendapat berita duka lagi, namun warga Amerika perlu tahu bahwa risiko virus korona untuk kebanyakan warga AS, tetap rendah,” Pence menyatakan pada sebuah pidato kenegaraan di stasiun televisi CNN, dilansir dari AFP, Senin, 2 Maret 2020.
Jaminan tersebut datang sehari setelah pihak kesehatan mengonfirmasi bahwa dua orang pria telah meninggal di bagian barat laut dari Washington setelah terinfeksi virus korona.
Korban tewas pertama adalah seorang pria berusia 70 tahunan tanpa kontak apapun dengan pasien terinfeksi di luar AS. Pasien kedua adalah seorang pria berusia sekitar 50 tahun dengan kondisi kesehatan.
“Jadi saat ini sedang berjalan penyelidikan besar di berbagai panti jompo, rumah sakit, dan pelacakan kontak pasien sebagai upaya untuk menentukan dimana virus ini pertama kali muncul dan bagaimana ia menyebar,“ ucap Pence.
Berdasarkan pernyataan dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat telah mencatat setidaknya 70 kasus virus korona yang dikonfirmasi. Ini termasuk 47 pasien yang dipulangkan dari daerah rawan di Asia dan dikarantina selama 14 hari setelah kembali ke AS.
Lebih dari 20 orang lainnya telah terinfeksi di AS termasuk kasus pertama di New York yang telah dikonfirmasi pada Minggu 1 Maret. Ia adalah seorang wanita yang beru saja kembali dari Iran.
The New York Times menyebutkan, Analisa genetic menduga bahwa virus korona kemungkinan telah menyebar tanpa terdeteksi selama 6 minggu di Washington. (Flory Ambarita)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News