Terlepas dari ancaman berulang Trump mengurangi bantuan kepada negara-negara tersebut, Menteri Luar (Menlu) Negeri AS Rex Tillerson dan Menlu Yordania Ayman al-Safadi menandatangani paket penambahan bantuan tersebut.
Dilansir dari Washington Post, Rabu 14 Februari 2018, bantuan sebesar USD1 miliar ini meningkat hingga 27 persen dari bantuan sebelumnya.
"Bantuan ini sinyal ke seluruh dunia mengenai kemitraan AS dan Yordania tidak pernah lebih kuat dari sekarang," kata Tillerson.
Kendati demikian, dalam nota kesepahaman tertulis AS akan memberikan bantuan itu setiap tahun selama lima tahun. Baik Tillerson maupun al-Safadi mengakui ketidaksepakatan tersebut, namun dia mengatakan tujuan akhir kedua negara tetap sama.
"Kami memiliki pandangan berbeda mengenai Yerusalem, namun kami tetap berkomitmen terhadap perdamaian," tutur al-Safadi.
Yordania merupakan mitra AS yang paling kritis di Timur Tengah. Mereka menentang dan mengutuk kebijakan Washington yang memilih mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Selain itu, mereka juga mengkritik habis-habisan saat Negeri Paman Sam memotong bantuan untuk Palestina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News