Di akhir jabatannya, Obama memperbolehkan imigran asal Kuba yang masuk secara ilegal ke AS untuk tinggal dan menetap di sana.
"Keputusan ini bertujuan untuk menormalkan hubungan AS dan Kuba serta bisa memungkinkan para imigran Kuba untuk tinggal di AS," kata Obama di Gedung Putih, seperti dikutip AFP, Jumat (12/1/2017).
Pemerintah Kuba pun menganggap langkah Obama ini sebagai babak baru hubungan AS-Kuba yang baik, terutama dalam hubungan bilateral kedua negara.
"Kami juga menyambut baik keputusan Obama untuk membatalkan program yang memungkinkan para profesional medis Kuba untuk mencari pembebasan bersyarat di AS," tulis pernyataan resmi dari Pemerintah Kuba.
Saat ini, di AS sendiri, penduduk Kuba-Amerika telah tumbuh menjadi kekuatan politik, budaya dan ekonomi yang kuat.
Pemerintah Kuba juga menyatakan akan secara bertahap mengadopsi langkah-langkah lain untuk memperbaharui kebijakan imigrasi saat ini.
Namun, Havana juga meminta Kongres AS untuk mencabut UU Penyesuaian Kuba tahun 1966 yang masih memberikan status imigrasi warga Kuba yang preferensial.
"UU tersebut tidak sesuai dengan konteks bilateral dua negara saat ini," lanjut pernyataan tersebut.
Sebelumnya, Partai Republik di Kongres AS menentang kebijakan imigrasi Obama. Mereka mencatat sang presiden sering mengatakan dirinya tidak memiliki wewenang hukum untuk mengubah kebijakan imigrasi seorang diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News