"Apapun yang bisa dilakukan AS untuk membantu London, kami akan berada di sana. Kami bersama anda. Tuhan memberkati!" tulis Trump di akun Twitter pribadinya, seperti dikutip Reuters, Minggu 4 Mei 2017.
Kementerian Luar Negeri AS juga mengecam apa yang baru saja terjadi di London sebagai serangan pengecut yang menargetkan warga sipil tak bersalah.
"Semua orang Amerika berdiri dalam solidaritas bersama rakyat Inggris," kata juru bicara Kemenlu AS, Heather Nauert, dalam pernyataannya.
Kemenlu AS juga mengatakan bahwa pihaknya memantau situasi di London dengan seksama, dan menyarankan warga AS yang berada di Inggris untuk mematuhi peraturan polisi setempat.
Serangan ketiga yang terjadi dalam kurun waktu tiga bulan ini terjadi hanya empat hari menjelang pemilu Inggris yang akan digelar pada 8 Juni mendatang.
Penyerang diketahui mengendarai sebuah van berwarna putih dengan kencang dan menabrak sejumlah pejalan kaki di Jembatan London, sebelum akhirnya ia menikam para warga di area bar dan restoran Borough.
Polisi pun sudah mengonfirmasi bahwa satu orang tewas dan 20 lainnya terluka dalam insiden ini.
Pada Maret lalu, lima orang tewas akibat insiden di Jembatan Westminster dekat Gedung Parlemen Inggris. Lalu, dua pekan lalu, Manchester diserang bom di mana 19 orang tewas dan 50 lainnya terluka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News