medcom.id, Jakarta: Terpilihnya Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat (AS) sangat mengejutkan dunia. Pasalnya, hampir semua rakyat seperti menjagokan Hillary Clinton, bukan Trump.
Kepala BPPK Direktorat Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI, Leonard Hutabarat menilai bahwa terpilihnya Trump adalah salah satu fenomena perubahan untuk AS.
"Ini seperti sebuah fenomena bahwa masyarakat Amerika ingin adanya perubahan di negaranya," kata Leonard, di Jakarta, Sabtu (12/11/2016).
Ia menilai bahwa masyarakat Amerika belum puas dengan masa Partai Demokrat, maka itulah yang menyebabkan Hillary kalah 'pamor' dengan Trump yang notabene selalu melontarkan kampanye yang kontroversial.
(Baca: Menang Pilpres, Trump Berterima Kasih kepada Clinton).
(Baca: Menang Pilpres, Trump Berterima Kasih kepada Clinton).
"Trump membuktikan dirinya bisa mengambil perhatian masyarakat AS. Ini semua pilihan Amerika dan aspirasi mereka," lanjutnya.
Leonard juga menambahkan bahwa belum tentu apa yang dilontarkan Trump saat kampanye, akan benar-benar dijalankan saat pemerintahannya nanti.
"Sistem pemerintahan AS kan sudah ada modelnya. Tidak bisa tahu-tahu diubah begitu saja. Saya rasa Trump akan duduk mendengarkan Barack Obama tentang sistem pemerintahan," tuturnya.
Seperti yang pernah dikatakan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, lanjutnya, Indonesia perlu melihat saat pemerintahan berjalan nanti, dan ke arah mana kebijakan-kebijakan AS.
"Mungkin pemerintahan Trump nanti bisa membuat perubahan di Amerika dan juga dengan negara sekutunya," ungkapnya lagi.
Apalagi perdagangan dan politik negara-negara di dunia harus diakui sangat tergantung oleh AS. Jadi, AS tak bisa terlalu nasionalis atau bahkan menarik diri dari permasalahan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News