ELN menyebut serangan tersebut merupakan balasan terhadap pemerintahan Presiden Kolombia Ivan Duque, yang dinilai gagal menghormati gencatan senjata unilateral di Hari Raya Natal.
"Serangan terhadap akademi dan pasukan yang ada di dalamnya adalah sah di bawah aturan perang. Tidak ada korban warga sipil," kata ELN dalam pernyataan di situsnya, seperti dikutip dari laman AFP.
Grup tersebut menambahkan bahwa akademi yang diserang adalah sebuah instalasi militer Kolombia. Di akademi itu, para kadet dilatih menjadi agen intelijen untuk menjalankan berbagai operasi militer.
Baca: Kolombia Tetapkan Tiga Hari Berkabung Usai Serangan Bom
"Presiden (Duque) tidak menghormati gestur perdamaian. Respons dirinya adalah melancarkan serangan militer terhadap kami," ucap ELN.
Secara spesifik, ELN menyebut pasukan Kolombia membombardir sebuah kamp pada 25 Desember tahun lalu. Serangan tersebut diklaim ELN berimbas buruk terhadap sebuah keluarga petani di dekatnya.
"Tidak adil jika pemerintah menyerang kami, tapi kami tidak dapat merespons dan membela diri," ujar ELN.
Aksi terbaru ELN di Bogota merupakan pukulan telak dalam upaya negosiasi damai antar kedua kubu di Kolombia sejak dua tahun terakhir. Awalnya, negosiasi damai antara Kolombia dan ELN ini dimediasi Ekuador, dan proses terbaru saat ini dijalankan Kuba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News