Bentrok pecah saat polisi berusaha membongkar blokade yang dipasang para demonstran di berbagai ruas jalan.
"Empat petugas terluka, satu dalam kondisi serius. Sedikitnya tujuh demonstran telah ditahan," ucap kepolisian Honduras, seperti dilansir ABC News, Sabtu 20 Januari 2018.
Mantan Presiden Manuel Zelaya mendukung aksi demonstrasi ini atas nama calon presiden Salvador Nasralla. Aksi unjuk rasa terjadi setelah kubu Nasralla menilai adanya kecurangan dalam proses penghitungan suara pada November lalu.
Hernandez dinyatakan menang dalam pilpres setelah semua suara resmi dihitung. Oposisi berencana melanjutkan unjuk rasa hingga ke momen pelantikan Hernandez pada 27 Januari mendatang.
Sebelumnya, Nasralla telah mengakui kekalahan tak lama usai Amerika Serikat mendukung kemenangan Hernandez.
"Dengan adanya keputusan dari Washington, saya sudah tidak lagi ikut dalam pilpres ini," tutur Nasralla kepada saluran televisi HCH.
Ketika Nasralla mengakui kekalahannya, kepolisian Honduras menyingkirkan sejumlah barikade yang dipasang di sekeliling ibu kota oleh kubu oposisi.
AS adalah donor utama Honduras dan merupakan mitra terbesar. Washington terus memantau perkembangan pilpres di Honduras sejak 26 November.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News