Pemerintah Kolombia dan FARC telah menandatangani perjanjian damai pada November 2016.
"Ini kali pertamanya dalam separuh abad terakhir kami akan memilih secara damai, tanpa ada FARC sebagai grup bersenjata, tapi parpol," ujar Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, seperti dilansir AFP.
Perjanjian damai tahun lalu memastikan FARC akan mendapat 10 dari total 280 kursi di Kongres Kolombia.
Menjadi parpol, FARC mengganti namanya menjadi Pasukan Revolusioner Alternatif Umum Kolombia. FARC juga mengganti simbol dua senjata api yang saling bersilangan menjadi mawar merah.
Namun sejumlah jajak pendapat menunjukkan FARC sulit mendapatkan 10 kursi tersebut. Sebagian masyarakat Kolombia masih geram atas kejahatan mereka di masa lalu.
Sejumlah kandidat dari FARC diserang massa dalam beberapa acara kampanye. Partai tersebut harus membatalkan sejumlah acara lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News