Wakil Direktur FBI Andrew McCabe. (Foto: AFP/GETTY)
Wakil Direktur FBI Andrew McCabe. (Foto: AFP/GETTY)

Sering Dikritik Trump, Petinggi FBI Andrew McCabe Dipecat

Willy Haryono • 17 Maret 2018 11:10
Washington: Andrew McCabe, salah satu petinggi Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (AS), dipecat Jaksa Agung Jeff Sessions. McCabe pernah dituduh Presiden AS Donald Trump bersikap bias mengenai dunia perpolitikan AS. 
 
Januari lalu, McCabe mengundurkan diri dari jabatan wakil direktur FBI dan berstatus cuti hingga saat ini. 
 
Dia terlibat dalam investigasi FBI mengenai penggunaan surat elektronik (email) Hillary Clinton dan dugaan keterlibatan Rusia dalam pemilihan umum presiden AS 2016.

Pemecatan terhadap McCabe dilakukan dua hari menjelang perayaan ulang tahun ke-50, dimana dirinya akan keluar dari FBI dengan mendapatkan uang pensiun. 
 
Langkah pemecatan direkomendasikan investigasi internal Kementerian Hukum AS, yang menyimpulkan bahwa McCabe "mengeluarkan pernyataan yang belum disetujui ke kantor media."
 
"Berdasarkan laporan Inspektur Jenderal, temuan FBI, dan rekomendasi petinggi senior, saya menghentikan status pekerja Andrew McCabe sesegera mungkin," tutur Sessions, seperti dikutip BBC, Sabtu 17 Maret 2018. 
 
Baca: Usai Dipecat Trump, Tillerson Peringatkan AS soal Rusia
 
McCabe menyebut pemecatan ini sebagai serangan terhadap kredibilitas dirinya. Ia juga menganggap langkah ini sebagai "upaya luas" untuk mendiskreditkan komunitas intelijen AS. 
 
Ia meyakini dipecat karena menyaksikan beberapa peristiwa tertentu dan atas perannya usai James Comey dipecat dari jabatan direktur FBI tahun lalu. 
 
Trump memecat Comey pada Juli tahun lalu atas penyelidikan skandal email pribadi Clinton. Namun sejumlah kritikus dari Partai Demokrat menilai pemecatan Comey adalah hukuman dari Trump mengenai dugaan keterlibatan Rusia dalam pilpres AS. 
 
Selama ini Trump secara berkala mengkritik McCabe. Desember lalu, ia menuliskan di Twitter bahwa, "Wakil Direktur FBI Andrew McCabe berusaha pensiun dengan tunjangan pensiun secara penuh. Masih ada 90 hari lagi."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan