Pernyataan Maduro dilontarkan menjelang gelombang demonstrasi yang dijadwalkan berlangsung pada Senin 24 April 2017. Sejak tiga pekan terakhir, Venezuela dilanda gelombang aksi unjuk rasa berujung bentrok yang menewaskan total 20 orang.
Demonstran mendesak Maduro untuk segera mundur karena dinilai gagal mengeluarkan Venezuela dari krisis ekonomi. Mereka juga meminta agar pemilihan umum presiden -- yang dijadwalkan pada 2018 -- untuk segera digelar.
Tahun lalu, negosiasi antara pemerintah Venezuela dan oposisi berakhir gagal. Oposisi menuduh Maduro melanggar perjanjian dan memanfaatkan dialog untuk membuang-buang waktu.
Berbicara dalam sebuah program televisi, Maduro mengusulkan agar pilkada untuk memilih wali kota dan gubernur segera diadakan, tanpa menyinggung mengenai pilpres.
.jpg)
Presiden Venezuela Nicolas Maduro. (Foto: AFP)
"Pemilu. Iya, saya ingin pemilu digelar sekarang," ungkap dia, seperti dikutip BBC, Minggu 23 April 2017.
"Ini yang saya katakan sebagai kepala negara, dan sebagai kepala pemerintahan," lanjut dia.
Pilkada level gubernur telah digelar pada Desember 2016, dan untuk memilih wali kota dijadwalkan tahun ini.
Sabtu kemarin, unjuk rasa senyap digelar di seantero Venezuela. Para pengunjuk rasa mengenakan pakaian putih untuk mengenang kematian 20 orang yang tewas dalam bentrokan dengan aparat keamanan.
Sejumlah aktivis hak asasi manusia mengatakan lebih dari 1.000 orang ditahan sepanjang gelombang unjuk rasa, dan sekitar 700 masih berada di pusat detensi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News