Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido di Caracas, 1 April 2019. (Foto: AFP/FEDERICO PARRA)
Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido di Caracas, 1 April 2019. (Foto: AFP/FEDERICO PARRA)

Mahkamah Agung Venezuela Berencana Cabut Imunitas Guaido

Willy Haryono • 02 April 2019 11:32
Caracas: Mahkamah Agung Venezuela telah melayangkan permintaan agar imunitas parlemen tokoh oposisi Juan Guaido dicabut, sebuah langkah yang dapat berujung pada hukuman penjara.
 
Majelis Konstituante Venezuela, yang sebagian besarnya mendukung pemerintahan Presiden Nicolas Maduro, diyakini sejumlah pihak akan mendukung permintaan pencabutan hak imunitas tersebut.
 
Guaido mendeklarasikan diri sebagai presiden interim pengganti Maduro pada Januari lalu. Lebih dari 50 negara, termasuk Amerika Serikat, mendukung deklarasi tersebut.

Namun beberapa negara besar lainnya seperti Tiongkok dan Rusia menentang Guaido dan mendukung penuh Maduro. Sang presiden juga masih didukung sebagian besar elemen militer Venezuela.
 
Dikutip dari laman BBC, Selasa 2 April 2019, MA Venezuela mengatakan Guaido sebaiknya dituntut karena telah melanggar larangan bepergian beberapa pekan sebelumnya. Di tengah larangan itu, Guaido justru meninggalkan Venezuela dan mengunjungi sejumlah negara Amerika Latin.
 
Sejauh ini dalam krisis politik di Venezuela, mahkamah melarang Guaido memegang jabatan publik apapun selama 15 tahun. Mahkamah juga telah menangkap 'tangan kanan' Guaido atas tuduhan terorisme.
 
Koresponden BBC, Will Grant, melaporkan dari Caracas bahwa Guaido tidak mengakui putusan MA Venezuela, dan kemungkinan akan terus berusaha mendepak Maduro dari kursi kepresidenan.
 
Sebelumnya, AS telah berulang kali mengatakan bahwa segala tindakan pemerintahan Maduro yang merugikan Guaido akan berakhir dengan "konsekuensi serius."
 
Perseteruan Guaido dan Maduro terjadi di tengah krisis pasokan listrik dan air bersih. Maduro menghadapi krisis saat ini dengan mengumumkan pembagian jatah listrik dan penutupan sekolah serta pemangkasan jam kerja.
 
Karena begitu terbatasnya pasokan listrik di Venezuela, sejumlah instalasi pompa air bersih tidak dapat bekerja. Hal ini berimbas pada menurunnya jumlah pasokan air untuk masyarakat Venezuela.
 
Berbicara di saluran televisi nasional, Maduro mengaku telah menyetujui "rencana 30 hari" dalam membagikan jatah listrik ke seluruh masyarakat. Saat mengumumkan hal tersebut, Maduro menegaskan dirinya juga menjamin ketersediaan air bersih bagi warga.
 
Pemadaman juga membuat lampu lalu lintas di sejumlah ruas jalan padam, yang otomatis berimbas pada tersendatnya arus kendaraan. Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar berhenti beroperasi tanpa listrik, dan pemadaman juga membuat jaringan telepon seluler dan internet terhenti.
 
Mencoba mendapatkan air bersih, warga ibu kota dan sekitarnya mencari ke berbagai tempat. Mereka mencari pipa-pipa yang bocor, sumur, selokan, truk tangki pemerintah dan di Sungai Guiare di Caracas.
 
Baca: Jutaan Warga Venezuela Sulit Dapatkan Air Bersih
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan