Angkatan Laut AS menyebut ketiga korban "telah memperlihatkan sikap kepahlawanan dan keberanian dalam menghadapi kejahatan." Ketiga korban diketahui bernama Joshua Kaleb Watson, Mohammed Sameh Haitham dan Cameron Scott Walters.
"Ketika berhadapan (dengan pelaku), mereka tidak melarikan diri. Mereka justru berlari (ke arah pelaku) dan menyelamatkan banyak nyawa," kata Kapten Tim Kinsella, komandan markas angkatan laut Pensacola, disitat dari BBC, Minggu 8 Desember 2019.
Beberapa prajurit Saudi yang ikut berlatih di Pensacola diinterogasi usai penembakan. Otoritas AS hanya meminta keterangan, tidak menuduh mereka terlibat dalam penembakan.
Menurut laporan sejumlah media lokal AS, Alshamrani telah memutar video penembakan massal dan memperlihatkannya kepada sejumlah rekan saat sesi makan malam beberapa hari sebelum kejadian.
Sebuah grup pengawas mengatakan satu akun Twitter yang terlihat cocok dengan identitas Alshamrani juga telah membuat rangkaian tulisan bernuansa sentimen anti-AS sebelum kejadian. Pelaku tewas ditembak usai beraksi di Pensacola.
Namun, Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengaku tidak akan melabeli insiden penembakan ini sebagai "terorisme." Ia meminta semua pihak untuk menunggu tim investigator menyelesaikan penyelidikan penembakan.
Presiden AS Donald Trump merespon penembakan ini, dan berjanji akan mengkaji kembali program pelatihan personel militer asing di Negeri Paman Sam. Saat ini ada lebih dari 850 prajurit Saudi yang sedang berlatih di AS.
Insiden di Pensacola adalah penembakan kedua yang terjadi di markas militer AS sepanjang pekan ini. Dua hari sebelum insiden itu, seorang pelaut AS menembak mati dua pekerja di pangkalan militer Pearl Harbor di Hawaii.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News