"Ini adalah penilaian Amerika Serikat bahwa Republik Islam Iran bertanggung jawab atas serangan itu," kata Pompeo, dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 14 Juni 2019.
"Ini didasarkan pada intelijen, senjata yang digunakan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan operasi, serangan Iran baru-baru ini, dan fakta bahwa tidak ada kelompok proksi yang beroperasi di daerah tersebut memiliki sumber daya dan kemampuan untuk bertindak dengan sedemikian tinggi kecanggihannya," tutur Pompeo.
Pompeo menambahkan, Angkatan Laut AS melihat sebuah ranjau magnetis yang tidak meledak yang menempel di salah satu lambung kapal. Menurut dia, hanya Iran yang memiliki kemampuan untuk melakukan operasi semacam itu.
Namun, Iran dengan tegas membantah klaim Amerika Serikat tersebut. Menurut mereka, tuduhan itu tidak berdasar.
Kapal tanker minyak milik perusahaan Norwegia itu ditembak dengan torpedo. Salah satu kapal memiliki kerusakan cukup parah.
Puluhan awak kapal diselamatkan dari dua kapal tanker tersebut. Namun, Iran dan AS saling klaim bahwa mereka mengevakuasi para kru.
Iran mengatakan angkatan lautnya telah menyelamatkan 44 awaknya setelah kedua kapal itu terbakar dalam kecelakaan di lepas pantai. Tetapi Armada Kelima AS mengatakan kapal perangnya telah menerima panggilan darurat dari kedua kapal dalam 'laporan serangan'.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News