Lenin Morena gagal meraih suara mayoritas (Foto: AFP)
Lenin Morena gagal meraih suara mayoritas (Foto: AFP)

Pilpres Ekuador Berlanjut ke Putaran Kedua

Arpan Rahman • 23 Februari 2017 21:14
medcom.id, Quito: Pemilihan presiden Ekuador dipastikan berlanjut ke putaran kedua lantaran kandidat terkemuka dari partai yang berkuasa, Lenin Moreno, gagal mengumpulkan suara mayoritas mutlak dalam pilpres putaran pertama pada 19 Februari. 
 
Kepastian itu muncul dari hasil yang dirilis oleh Dewan Pemilihan Nasional (CNE), pada Kamis 23 Februari.
 
"Pada 2 April, akan digelar putaran kedua antara dua pasangan kandidat presiden-wakil presiden Moreno-Glas dan Lasso-Paez," kata ketua CNE, Juan Pablo Pozo, seperti dilansir kantor berita Tiongkok, Xinhua, Kamis 23 Februari 2017.
 
Pengumuman Pozo itu muncul dalam postingannya di Twitter, merujuk nama dari kandidat terkemuka dan pasangan pesaing mereka.
 
Menurut hasil yang dirilis oleh CNE, dengan 99,5 persen suara telah dihitung, Moreno, kandidat dari partai PAIS Alliance yang berkuasa, memenangkan 39,3 persen suara, sementara pesaing terdekatnya Guillermo Lasso menerima 28,1 persen.
 
Sisa suara terbagi di antara enam pesaing lain. Untuk menang langsung di putaran pertama dan menghindari putaran kedua, aturan pemilu Ekuador menghendaki kandidat harus memenangkan suara mayoritas lebih dari 50 persen, atau mendapatkan setidaknya 40 persen suara dengan keunggulan 10 poin atas pesaing yang menempati urutan kedua.
 
Presiden Ekuador Rafael Correa bereaksi terhadap sejumlah berita melalui Twitter, mengatakan Lasso "akan lebih baik kalah dalam satu putaran, karena akan terjadi kemenangan gemilang bagi Lenin."
 
Di pagi ini, Correa memprediksi Moreno, mantan wakil presiden 2007-2013, akan dengan mudah memenangkan putaran kedua.
 
Lasso, mantan bankir, pernah menjabat sebagai menteri ekonomi di bawah presiden terguling Ekuador Jamil Mahuad (1998-2000), yang menjerumuskan negara itu ke dalam krisis keuangan.
 
Kaitannya dengan Mahuad akhirnya menyusahkan posisinya sendiri. Namun, jika Lasso berhasil menyatukan oposisi di belakangnya, dan menarik dukungan kolektif mereka ke pihaknya, maka bisa jadi putaran kedua berjalan ketat.
 
Ketika ditanya apa Lasso memiliki kesempatan, Correa mengatakan "mungkin saja, keputusan milik rakyat Ekuador."
 
Janji kampanye yang paling populer Lasso adalah menyediakan satu juta lapangan kerja dan menolak melindungi pendiri WikiLeaks Julian Assange di dalam kedutaan Ekuador di London.
 
Ekuador memberi perlindungan pembocor ulung itu di kedubesnya sejak lima tahun yang lalu, meskipun pada saat itu tidak ada yang mengharapkan kasusnya akan berlarut-larut hingga begitu lama.
 
Correa, yang pertama kali berkuasa pada 2007, menolak mencalonkan diri untuk jabatan keempat, tahun lalu. Dia diperkirakan akan meletakkan jabatan pada 24 Mei.
 
Dalam pemungutan suara, Minggu 19 Februari , partai yang berkuasa mencetak kemenangan besar di Kongres, mengamankan jumlah mayoritas di Majelis Nasional dengan 79 dari 137 kursi, menurut kantor berita negara Andes.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan