Salah pemeran berinisial ZN mengaku awalnya ditawari bermain serial. Dia menyebut melakukan adegan intim tapi Irwansyah berjanji bakal melakukan proses edit terhadap adegan itu.
"Sesuai dengan kesepakatan awal bahwa pihak Irwansyah itu tidak melakukan edit, karena dari awal ada screening dan dia mengaku punya legalitas ternyata pada fakta di lapangan tidak ada edit sama sekali," kata Zabarudin Wukuf selaku kuasa hukum dari ZN.
ZN mendapat bayaran hingga Rp2 juta setiap episode. Total dia bermain dalam empat episode film produksi Kelas Bintang.
"Klien kami dibayar Rp1,5 juta sampai Rp2 juta per episode. Hanya 4 episode saja," ucapnya.
Hal serupa disampaikan Fatra Ardianata yang turut menjadi pemeran pria di film berbau pornografi buatan Irwansyah. Dia mengungkapkan Irwansyah menyebut film buatannya legal sehingga Fatra tertarik. Sementara untuk adegan vulgar, Fatra menyebut dirinya tidak sampai melakukan adegan seks sungguhan.
"Awalnya nggak tahu, awalnya dikontek ini web series. Sampai di lokasi saya nggak tahu film kayak gini. Kita juga dibilang film ini legal. Adegan syur tidak sevulgar itu, daerah sensitif tidak ada cuma trik kamera," jelas Fatra.
Sementara komedian Ujang Ronda juga mengaku dijebak Irwansyah. Ujang awalnya hanya diminta tampil melucu di film Kramat Tunggak yang dibintangi Siskaeee. Ujang pun kaget setelah tahu film yang dia bintangi ternyata berbau pornografi hingga berujung pada kasus hukum. Apalagi Ujang kala itu hanya dibayar Rp500 ribu.
"Enggak ada karena gue improvisasi, enggak ada skenarionya, jadi gue kejebak. 'Bang ada film mau maen ga?' 'Mau' gue bilang, 'skenarionya mana?', 'lu maen bagian religi sama lucu-lucunya aja'," kata Ujang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
