Penyanyi berusia 62 tahun itu menyatakan bahwa dia telah berjuang melawan kondisi neurologis degeneratif yang tidak dapat disembuhkan. Ia mengidap penyakit yang disebut Charcot-Marie-Tooth (CMT) selama lebih dari 10 tahun.
"Itu tidak akan membunuhku. Itu tidak mematikan. Tapi itu terkait (dengan) distrofi otot dan penyakit parkinson," ujar Jackson tentang penyakit yang diturunkan dari ayahnya, dikutip dari New York Post.
Ia menjelaskan bagaimana otot tubuhnya menjadi lemah dan kehilangan fungsinya. Hal itu memengaruhi kemampuan pelantun lagu "Remember When" itu untuk tampil live di atas panggung.
"Tidak ada obat untuk penyakit itu, tetapi itu telah memengaruhi saya selama bertahun-tahun. Dan itu semakin jelas. Dan aku tahu aku tersandung di atas panggung," ungkapnya.
"Dan sekarang saya mengalami sedikit kesulitan menyeimbangkan diri, bahkan di depan mikrofon, jadi saya merasa sangat tidak nyaman," akunya.
Ia memahami bagaimana penyakit CMT merusak sistem saraf tepi. Namun, dia tidak menyerah dan tidak mengatakan bahwa dirinya tidak akan bisa melakukan tur musik lagi. Ia menekankan, dirinya akan terus berusaha melawan penyakit itu.
"Saya akan mencoba melakukan apa pun sebanyak yang saya bisa. Saya tidak pernah ingin melakukan tur pensiun besar kemudian mengambil cuti setahun dan kemudian kembali, seperti yang dilakukan orang-orang," jelasnya.
Istri Jackson, Denise Jackson, menambahkan bahwa terlepas dari kondisi itu, keduanya telah hidup bertahun-tahun. Mereka pun merasa terberkati.
"Sisi bahagianya adalah kami memiliki kehidupan seperti dongeng. Dia akan memiliki begitu banyak lagu untuk cucu dan cicit kita untuk didengar dan diketahui siapa dia dengan kondisinya," tutur Denise Jackson.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
