"Tubuhnya lemas dan dingin. Tergolek pucat. Itu usai adegan Semar muncul di kuburan: hidup itu cuma main-main, yang serius kematian," tulis Agus Noor dalam akun Instagram @agusnoor_, Sabtu, 23 Maret 2019.
Pentas berjalan normal, tetapi suasana di belakang panggung dituliskan Agus menjadi menegangkan. Sementara sebetulnya banyak adegan yang membutuhkan kemunculan Semar. Kepada para pemain, Agus Noor memberi instruksi melakukan improvisasi.
Butet Kertaredjasa diberi pertolongan pertama dengan baik oleh tim produksi. Setelah mendapat penanganan, keadaan Butet membaik. Jelang akhir adegan, Butet Kertaredjasa ingin kembali naik pentas menuntaskan adegan Semar.
"Biarlah saya menuntaskan kewajiban saya dengan terhormat malam ini," bunyi pernyataan Butet, yang dikutip Agus Noor.
"Tapi kowe (kamu) jangan mati di panggung, nanti malah ngerepoti," timpal Agus.
Agus Noor menceritakan, Butet Kertaredjasa sukses menghidupkan peran Semar di akhir pentas. Dia menyelesaikan perannya dengan baik hingga pentas rampung.
Menurut penuturan Agus Noor, dokter yang merawat Butet mengatakan, jantung Butet kumat, enzim di jantung naik 100 kali lipat saat pentas Kanjeng Sepuh berlangsung.
Saat ini, Butet Kertaredjasa tengah dirawat di rumah sakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News