"Setelah gue baca, ya mending enggak usah pakai masker buat covid-19. Kecuali kalau pakai masker buat debu di Jakarta ya, itu lebih penting," ujar Dzawin kepada Medcom.id di FX Sudirman, Jakarta Selatan.
Mengacu kepada berita terkait covid-19, ia menilai bahwa penggunaan masker tidak efektif dalam menangkal penyakit yang sedang mewabah itu. Sebab, pemakaian masker terkait penyebaran virus seharusnya digunakan oleh penderita, bukan orang yang sehat.
"Selama ini kan covid-19 menimpa umur berapa saja. Faktanya kan datanya 24 persen ke orang yang berumur di atas 80 tahun, yang sudah waktunya juga," ucap Dzawin seraya bercanda.
Dzawin mengingatkan, langkanya masker sebaiknya dibiarkan dan jangan dibuat memusingkan diri. Ia menekankan agar masyarakat melek informasi memahami penyakit lain yang lebih mematikan.
"Padahal banyak hal lain penyebab kematian yang angkanya jauh lebih tinggi dari covid-19. Hitung saja kematian yang disebabkan oleh kecelakaan motor dibanding korona, besaran mana jumlahnya. Simpelnya begitu," jelasnya.
Apabila masyarakat mengikuti perkembangan kasus covid-19, sikap waspada memang penting. Namun, tidak sampai pada tahap panik.
Faktanya, selama dua bulan mewabah, tingkat kematian akibat covid-19 di Indonesia tak banyak. Dari pemeriksaan 168 spesimen, hasilnya sebanyak dua positif, 9 masih didalami, dan 157 dipastikan negatif.
Sedangkan, kasus baru tuberkulosis di Indonesia bisa mencapai 845 ribu per tahun dengan kematian 98 ribu per tahun. Artinya, ada sekitar 268 orang meninggal per hari atau 11 orang meninggal per jam akibat tuberkulosis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
