Saipul Jamil (Foto: instagram)
Saipul Jamil (Foto: instagram)

Saipul Jamil Bebas, Psikolog: Penjara Bukan Tempat Menyembuhkan Penyimpangan Seksual!

Elang Riki Yanuar • 02 September 2021 14:24
Jakarta: Psikolog Zoya Amirin tak henti-hentinya mengingatkan untuk tidak lagi memberikan tempat kepada Saipul Jamil di televisi. Pasalnya, Saipul bukan pelaku kejahatan biasa yakni, pencabulan terhadap anak di bawah umur.
 
Saipul Jamil dijatuhi hukuman lima tahun penjara terkait kasus pencabulan pada 2016. Korbannya merupakan penonton acara ajang pencarian bakat penyanyi dangdut di mana Saipul menjadi juri.
 
Sementara di kasus lain, Saipul Jamil juga divonis tiga tahun penjara karena menyuap panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rohadi untuk meringankan hukumannya di kasus pencabulan.

Meski Saipul sudah menjalani hukuman, Zoya menyebut hal itu tidak menjamin sang pelaku berubah. Pasalnya, penjara tidak bisa menyembuhkan penyimpangan seksual seperti yang pernah dilakukan Saipul.
 
"Sudahlah, kan sudah menjalani hukuman pasti sudah jera. Tuhan saja memaafkan, masa manusia tidak sih... Proses hukum dan proses spiritual memaafkan ini beda loh dengan kesembuhan mental seorang pelaku kekerasan seksual. Selama dipenjara pelaku mendapatkan rehabilitasi mental kah?" kata Zoya Amirin.
 
"Mau dipenjara sekian abad sekalipun, efek jera bukan berarti sehat mental tuh! Apalagi kalau benar pelaku didiagnosa pedophilia, penjara bukan untuk 'menyembuhkan' penyimpangan seksual loh, di penjara tidak ada rehabilitasi jiwa kan!?" lanjut dia.
 
Saipul Jamil resmi bebas pada 2 September 2021 hari ini. Dia langsung dijemput keluarga menggunakan mobil mewah. Sebelumnya, keluarga Saipul mengungkapkan jika mantan suami Dewi Perssik itu akan kembali ke dunia hiburan Tanah Air. Sejumlah tawaran tampil di televisi sudah masuk.
 
Zoya khawatir kehadiran Saipul di televisi akan berdampak buruk terhadap psikologi korban pencabulannya dulu. Korban Saipul, kata Zoya, juga berhak untuk hidup normal tanpa harus dibayangi masa lalu kelam menjadi korban kekerasan seksual.
 
"Tapi gimana dong, pelaku kan ingin terus berkarya, masa gak boleh berekspresi bekerja normal, kasihan kan... Korban/penyintas juga sangat ingin hidup normal, mau buka mata lihat pelaku di televisi berekspresi berkarya tidak terpicu, takut bergaul, tertekan, merasa tidak aman, mau tidak depresi, mau tidak punya keinginan bunuh diri, merasa kotor," paparnya.
 
Zoya menegaskan, sikapnya itu bukan masalah personal terhadap Saipul Jamil. Bagi Zoya, siapapun orangnya, jika dia pelaku kejahatan seksual tidak layak mendapat tempat di televisi.
 
"Siapapun orangnya, apapun pekerjaannya, pelaku kejahatan seksual apalagi pada anak dan gangguan pedophilia tidak layak mendapat panggung di televisi nasional. Boikot pelaku kejahatan seksual (termasuk gangguan pedophilia) di semua stasiun televisi di Indonesia," tegasnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan