"Hari Sabtu papa ngeluh kalau maagnya naik. Sudah gitu, karena papa punya (riwayat penyakit) jantung dan maghnya naik dan di bawa ke rumah sakit, hasilnya jantungnya baik-baik saja," kata Ivan ketika ditemui di rumah duka.
Usai dinyatakan sehat, ayahnya kemudian meninggakan rumah sakit. Namun pada Minggu pagi 12 Juli 2020, Ayah Ivan kembali merasakan tak enak badan. Dia kemudian kembali dilarikan ke rumah sakit.
"Pagi masih sakit. Lalu mama suruh ke dokter. Papa bilang entar dulu. Akhirnya Sore ke dokter, ke rumah sakit sekitar jam 16.00. Mama telpon aku jam 16.30. Kebetulan aku lagi ada di butik, jadi ya aku sampai rumah sakit papa udah enggak ada," ucap Ivan.
Ivan menuturkan, dirinya tak merasakan firasat apapun ketika ayahnya meningggal dunia. Dia juga tak menerima pesan terakhir dari sang ayah sebelum menghembuskan napas terakhir.
"Kepergian beliau tidak ada firasat apapun. Alhamdulillah enggak ada yang ditunggu. Karena memang bukan dalam kondisi sakit sih. Emang lagi mau berobat ke dokter aja," papar Ivan
Dia juga memastikan ayahnya meninggal bukan karena pandemi covid-19. Sebab, kata Ivan, pihak rumah sakit sudah melakukan pengecekan covid-19 dan memastikan ayahnya bebas dari penyakit tersebut.
"Selama covid kemarin juga banyak menghabiskan waktu di rumah. Jadi, ketika papa pergi, ada pengecekan covid, tapi alhamdulillah papa non reaktif. Itu yang membuat kita keluarga juga lega," tandas Ivan.
Jenazah ayah Ivan telah dimakamkan di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Senin pagi 13 Juli 2020. Proses pemakaman diiringi dengan duka dari keluarga dan kerabat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News