Melihat fenomena itu, Nassa Laboratorium Teater (Teater Nalatar) menghadirkan pementasan bertajuk Cinta Kembar. Sebelumnya mereka sukses menggelar pementasan bertajuk Warna di Negeri Warni.
Cinta Kembar merupakan karya dari mendiang Manahan Hutauruk, guru teater dari Arie Pekar yang menjadi sutradara pementasan ini.
"Ide ceritanya, sebenarnya kan naskah ini naskah lama, sekitar tahun 98-99 saya lupa persisnya tahun berapa naskah ini dibuat, dan saya pertama kali nyaksiin itu di tahun 2012 sekitar 2012 saya yakin dan saya pikir ini tuh naskah menarik," kata Arie Pekar.
Pentas ini adalah pertunjukan yang menceritakan komedi satir dibalut dengan kisah romansa. Penonton pun seperti dibawa menaiki roller coaster emosi dengan plot twist yang penuh gelak tawa.
"Karena pemainnya cuma 4 dan ini naskahnya bukan naskah grouping tapi naskah keaktoran gitu dan ini challenge buat anak-anak sebenarnya," lanjutnya.
Menurut Arie, cerita Cinta Kembar memiliki banyak pesan positif. Tak heran, ketika tiket pertunjukkan mulai dijual pada 21 November 2021, tiketnya langsung terjual habis dalam waktu seminggu.
"Pesannya adalah tentang sebuah ego. Bagaimana ego bisa meruntuhkan semuanya. Mereka belajar, riset, bagaimana menjadi peran yang di atas umurnya. Dan penampilan mereka jauh di atas standar anak SMA," paparnya.
Pementasan ini diharapkan bisa mendekatkan anak-anak muda dengan dunia seni peran, khususnya teater. Nassa school sebagai Sekolah Penggerak dan IB world school memang banyak mengemas pembelajaran dalam bentuk project based learning seperti ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News