Pemerintah melalui Presiden Jokowi sendiri sudah menegaskan sikapnya mengutuk serangan Israel ke Palestina dan meminta aksi serupa dihentikan. Ramzi pun sepakat dengan pernyataan itu dengan menyebut telah terjadi penindasan terhadap Palestina. Apalagi salah satu tempat yang menjadi sasaran serangan adalah Masjid Al Aqsa, salah satu tempat suci umat Muslim.
"Indonesia mengutuk serangan Israel yang telah menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak. Agresi Israel harus dihentikan," kata Jokowi.
Konflik Palestina dan Israel saat juga menjadi ramai di media sosial. Namun, Ramzi menilai pembahasan konflik Palestina-Israel sudah bergeser.
"Banyak narasi yang berkembang di media sosial dan publik tertentu 'Ya Israel dan Yahudi tidak jahat banget. Yuk kita berikan apresiasi ke Israel untuk hidup di sana'. Ini yang sudah berkembang luas. Jangan sampai ke depan semakin jauh dari harapan bangsa Indonesia bahwa penjajahan harus dihapuskan," kata Ramzi dalam webinar bertajuk Konflik Timur Tengah: Israel dan Holokos Palestina yang digelar Moya Institute, Kamis (20/5/2021).
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebelumnya mengungkapkan jika Indonesia bakal mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada Palestina. Total bantuan yang diserahkan bernilai USD500 ribu atau setara Rp7,14 miliar. Ramzi pun menyebut tidak perlu menjadi kaya untuk membantu orang-orang di Palestina.
"Tidak perlu menjadi kaya untuk bisa bersedekah. Tidak perlu menjadi pendakwah untuk bisa berdoa. Tidak perlu menjadi sebangsa untuk bisa peka. Tidak perlu menjadi menjadi seiman untuk bisa merasakan. Yang kita perlukan hanya sedikit akal dan nurani untuk bisa mengerti apa yang sebenarnya terjadi dengan saudara kita di tanah Palestina," jelas Ramzi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
