"Terus terang, saya sebagai warga negara mungkin sama dengan yang lain. Merasa sedikit sedih juga dengan keadaan Indonesia sekarang, di mana masih banyak di antara kita yang tidak bisa menerima keadaan. Jadi segala sesuatu dilihat buruknya saja, segala sesuatu dilihat dengan kepentingan saja," ungkap Tompi daat ditemui di Jalan Gatot Subtoto, Jakarta, Senin (1/6/2015).
Hal itu Tompi rasakan terlebih setelah pemilihan presiden ketujuh Indonesia. Hingga kini, menurut Tompi, kubu yang kalah belum dapat menerima kekalahan dengan legowo.
"Bisa dilihat kemarin, saat pemilihan Jokowi atau Probowo. Keduanya memang tidak ada yang sempurna. Namun, seharusnya saat ini kita harus mendukung yang terpilih. Kalau salah, kita tegur sama-sama. Kalau benar, kita dukung ramai-ramai. Bukan berarti yang tidak memilih bisa berkata 'Rasain lo, siapa suruh milih.' Hal ini menunjukkan semakin rendahnya moral kita," papar Tompi.
Tompi berharap, masyarakat Indonesia jangan menutup mata. Dibanding menghujat pemerintah, seharusnya rakyat Indonesia dapat bersama-sama membangun negeri ini.
Sesuai dengan amalan Pancasila, untuk hidup adil dan beradab, bersatu dalam sebuah negara Indonesia, menyelesaikan masalah yang melibatkan banyak pihak dengan musyawarah dan bijak, serta menebarkan keadilan dalam kehidupan sosial bagi seluruh warga Indonesia tanpa memandang status agama, ras, suku, dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id