Tahun lalu, Dare To Be The Next Superstar kedatangan seribu submisi yang masuk. Di musim keduanya, DTBTNS menyediakan total hadiah hingga sebesar Rp 450 juta.
"Ajang Dare To Be The Next Superstar merupakan radar dari Supermusic untuk mengorbitkan talenta-talenta muda berbakat di bidang musik dan visual art Indonesia, yang sebagian besar belum terekspos dan menemukan pasarnya. Ini sekaligus juga merupakan bentuk dukungan dan terobosan Supermusic bagi generasi muda kreatif Indonesia agar bisa terus berkarya dan membuktikan bahwa pandemi bukan suatu hambatan," kata Perwakilan Supermusic, Nathaniel W Utomo.
DTBTNS Season 2 menghadirkan dua kategori yakni, musik dan kategori visual art. Juri di kategori musik diisi oleh musisi & vokalis Rekti Yoewono, penata musik Ronald Steven, dan pegiat musik & bisnis Nadia Yustina. Sedangkan kategori art diisi oleh jajaran seniman visual dan ilustrator papan atas yaitu Oom Leo, Popo Mangun, Hana Madness, Bunga Fatia, dan Streoflow.
"Di season kedua ini ada inovasi dari sisi line up juri, yaitu di kategori visual art kami menambah slot hingga menjadi 5 juri. Kelima juri di kategori visual art berasal dari disiplin seni rupa yang berbeda-beda. Ini didasari perkembangan seni visual yang pesat dan dinamis, sehingga perspektif penilaian juri kami harap bisa lebih luas. Sedangkan di kategori musik, panel juri diisi oleh sosok-sosok yang mewakili kompetensi dari sisi musisi, music arranger, dan praktisi industri," terang Nathan.
.jpg)
Rekti Yoewono dari The Sigit antusias ketika diminta kembali menjari juri. Dia ingin ajang seperti ini diikuti oleh musisi-musisi muda yang belum banyak muncul ke permukaan. Sehingga karya-karya mereka bisa lebih dikenal publik secara luas.
"Di era digital ini semua orang dimudahkan berkarya dan menampilkan karyanya. Dengan begitu maka dibutuhkan juga sebuah wadah kurasi untuk menjaring talenta-talenta yang menarik dan punya kualitas. Di DTBTNS tahun lalu saya dipertemukan dengan talenta muda yang andal-andal. Dan terbukti juga kalau peserta tahun lalu juga sudah ada yang mulai aktif berkarier dan mulai mandapatkan perhatian dari penyuka musik yang sesuai target market mereka masing-masing," ungkap Rekti.
Sementara bagi Oom Leo berharap ajang DTBTNS Season 2 bisa menjadi batu loncatan penting bagi seniman visual berbakat untuk mempresentasikan sekaligus meletakan pondasi kuat untuk karya mereka ke mata publik.
"Di level lokal maupun dunia saat ini, sudah enggak banyak wadah dan gelaran masif yang menggunakan pola kurasi serta metode penilaian untuk memilih karya-karya yang kelak akan dipresentasikan kepada publik. Gelaran ini sesungguhnya mencoba merefleksikan ulang beragam prosesi penting tersebut. Bagaimanapun, dunia kesenian masih sangat membutuhkan proses kurasi," jelas Oom Leo.
Proses pendaftaran digelar dari tanggal 17 Januari hingga 28 Februari 2022. Rangkaian DTBTNS Season 2 berlanjut ke tahap penjurian (kurasi, coaching, final), lalu diakhiri dengan eksplorasi pemenang.
ada proses penjurian, nantinya para juri di setiap kategori akan memilih karya terbaik dari para peserta yang dinyatakan layak untuk menjadi pemenang. Setiap dewan juri memiliki kriteria penilaian masing-masing, seperti halnya Rekti dan Oom Leo.
"Kalau saya pribadi, lagu yang enak didengar sudah menjadi keharusan. Tetapi ada unsur terpenting lainnya yaitu keunikan dan kekhasan, baik dari karya maupun cara menampilkan karya itu sendiri," ucap Rekti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id