Addie MS (Foto: Dok. MI)
Addie MS (Foto: Dok. MI)

Addie MS Sempat Diminta Tak Urusi Persoalan Politik

Media Indonesia • 06 Januari 2017 10:43
medcom.id, Jakarta: Istilah gawaimu harimaumu mungkin bisa disematkan atas kegeraman musikus Addie Muljadi Sumaatmadja atau Addie MS.
 
Suami aktris Meidyana Maimunah atau Memes itu menilai pengguna media sosial di Indonesia begitu mengkhawatirkan karena unggahan berita bohong atau hoax yang disebarkan.
 
"Dahulu itu orang menggunakan gawai menganggapnya alat yang membantu, tapi kok sekarang gawai itu seperti barang panas. Digunakan selalu untuk menggelorakan permusuhan melalui media sosial," kata Addie saat ditemui Media Indonesia di studio Metro TV, Jakarta.

Menurutnya, berita hoax yang masif disebarkan di media sosial membuat dampak negatif bahkan bisa memecah belah persatuan bangsa.
 
"Banyak kok peristiwa besar, terakumulasi dari kegiatan di medsos. Kegiatan bakar-membakar di satu daerah itu cuma gara-gara terprovokasi di Facebook," kata musikus yang juga aktif di media sosial Twitter dengan pengikut sebanyak 1,05 juta itu.
 
Berita hoax di media sosial yang tidak diklarifikasi terlebih dahulu oleh netizen tentunya membentuk opini sesat di masyarakat.
 
Kondisi demikian, menurut pendiri Twilite Orchestra, itu dimanfaatkan pihak untuk melemahkan Indonesia.
 
"Bukan perang seperti zaman dahulu. Ini semua orang bisa merusak, orang yang saling rusak itu mudah dimanfaatkan dan dikoordinasi menjadi kekuatan besar. Siapa yang paling atas diuntungkan, yang saya takut negara lain yang memanfaatkan yang saya nilai adalah proxy war," ujarnya.
 
Proxy war ialah perang di saat pihak lawan menggunakan pihak ketiga sebagai pengganti berkelahi satu sama lain secara langsung.
 
Meski dinilai telat, Addie mengapresiasi rencana pemerintah yang ingin membuat badan siber nasional.
 
Penegakan hukum perlu diberikan bagi siapa saja yang dinilai memberikan berita hoax yang dapat merugikan bangsa.
 
"Ini bukan lagi berbicara HAM, bukan lagi berbicara kebebasan berpendapat, kebebasan berekspresi. Penegakan hukum harus diberikan," kata Addie.
 
Aparat penegak hukum pun diharapkan Addie lebih masif untuk menangkal berita hoax yang beredar.
 
Sajikan fakta
 
Sebagai pegiat media sosial, Addie juga meminta kepada netizen untuk melawan berita hoax yang sengaja disebarkan.
 
Caranya, kata Addie, dengan menyajikan berita-berita fakta.
 
"Saya merasa perlu menyuarakan pendapat melalui medsos, caranya ya memilah berita-berita fakta lalu saya retweet. Kita counter isu hoax itu dengan berita positif," ujarnya.
 
Sebagai musikus yang memimpin kelompok orkestra besar, cara itu diakuinya bukan hal yang mudah.
 
Addie perlu menahan diri agar tidak ikut terprovokasi oleh berita hoax itu.
 
"Saya orangnya enggak bisa diam melihat ketimpangan di sosial kanan kiri. Saya orangnya ingin do something, bukan yang abai. Namun, saya harus menahan diri, harus disesuaikan," ujar Addie.
 
Dia juga sempat diingatkan agar hanya mengurus musik saja.
 
"Beberapa hater sempat bilang, saya yang seniman ini jangan mengurus politik. Saya tidak mau, enggak bisa seperti itu. Silakan kalau tidak suka, komentar saya enggak usah baca, enggak usah follow, unfollow saja," tambahnya sedikit bercerita ihwal pengalaman kegiatan di media sosialnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan