"Walaupun kita tidak bisa pulang, kami sadar pasti yang di rumah juga memaklumi karena situasi di negara kita yang baru terkena virus korona. Dan masyarakat baik di kota maupun desa sudah pada ngerti bahwa kalau kita pulang nanti juga akan membahayakan yang di rumah maka dari itu tahan rasa rindu," kata Didi Kempot, 18 April 2020 dalam acara yang digelar Medcom.id bersama PT Pegadaian Persero.
Pesan itu disampaikan sebelum membawakan lagu Ora Iso Mulih yang memiliki pesan tersirat tersebut. Ora Iso Mulih diterjemahkan secara harfiah yakni tidak bisa pulang. Dalam kesempatan itu, Didi Kempot membawakan tiga lagu antara lain Sewo Kutho, Banyu Langit, dan Ora Iso Mulih.
Didi Kempot juga banyak terlibat aksi amal lain untuk peduli korban terdampak Covid-19. Pada Maret lalu, Didi Kempot membawakan lagu-lagu populernya seperti Tatu, Banyu Langit dan Pamer Bojo dalam Konser Solidaritas Lawan Korona di rumah saja melalui Narasi TV. Ucapan itu diunggah pada 28 Maret lalu melalui akun Instagram Didi Kempot.
"Kita perangi bersama lawan Corona dengan semboyan lara mesti ana tambane (luka harus dipulihkan). Indonesia harus bangkit, Indonesia sehat, Indonesia harus menang. Matur suwun, salam Sobat Ambyar, Pak Didi Kempot. Suwun," tutupnya.
Puluhan album hingga ratusan lagu telah diciptakan Didi Kempot sejak bermusik pada 1980-an. Belakangan, beberapa lagu Didi Kempot yang populer di awal 2000 kembali tren sejak 2019. Dia pun sempat mengucap syukur tahun kemarin adalah momen terbaik ketika karya musiknya turut diminati kaum muda sekarang. Didi Kempot meninggal dalam usia 53 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
