"Mas Yockie di industri musik Indonesia sangat berarti karena dia menggarap album-album yang sangat terkenal," kata Bens di runah duka Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Senin, 5 Februari 2018.
"Contohnya Badai Pasti Berlalu. Itu Mas Yockie, Eros Djarot, dan teman-teman Pegangsaan menggarap album itu, dan album itu sampai saat ini dianggap album yang bertahan lama, dikenal panjang sekali di musik Indonesia," ungkap Bens.
Pada 1977, Yocky bersama Chrisye mengerjakan album Jurang Pemisah. Menurut Bens, album ini mengemuka karena berbeda dengan musik yang digarap oleh beberapa musisi terkenal saat itu, seperti Rinto Harahap dan Betharia Sonata.
"Jurang Pemisah album yang bagus banget (...). Yockie membuat sesuatu yang beda," ujar Bens.
Proyek musik lain yang mengemuka, kata Bens, adalah lagu Lilin-lilin Kecil. Lagu ini ditulis James F Sundah dan Linda untuk Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors 1977. Aransemen ditangani oleh Yocky. Chrisye dipilih sebagai penyanyi.
Seiring perjalanan berkarya, Bens menilai karya-karya Yocky semakin bagus. Salah satunya adalah Musik Saya adalah Saya, album gagasan Yocky yang dirilis pada 1979.
"Musik Saya adalah Saya itu menunjukkan bahwa Yockie mencari pengakuan, inilah karya saya yang harus diapresiasi. Musik rock dan orkestra itulah tonggak sejarah dalam industri musik kita, di mana peran Yockie besar sekali," tukas Bens.
Yocky, kelahiran September 1954, menghembuskan nafas terakhir pagi ini sekitar pukul 07.35 WIB di RSPI Bintaro Jaya karena komplikasi penyakit. Dia telah beberapa kali dirawat di RS setidaknya sejak Oktober 2017. Yocky meninggal dalam usia 63 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id