Pekerjaan itu dikatakan sebagai salah satu titik terendah dalam hidupnya. Dia harus bekerja 21 jam dari pagi hingga subuh.
"Waktu saya kerja di bank investasi itu kerjanya gila. 06.55 pagi itu saya sudah di meja kerja dengan komputer tiga biji. Pulangnya itu jam 03.00 pagi. Itu betul-betul enggak mandi, enggak gosok gigi, enggak cuci muka, langsung 'blek', kayak orang mati karena capeknya luar biasa. Itu bukan capek fisik, capek otak itu lebih capek daripada capek olahraga," cerita Reino Barack dalam program Kepo di channel YouTube Medcom ID.
Pekerjaan ekstra saat itu membuatnya demam dan sempat meminta izin untuk pulang beristirahat. Namun, atasan Reino saat itu belum memberi izin lantaran pekerjaan belum tuntas.
"Saya ditanya lagi, apakah kerjaan lo belum selesai? Belum. Artinya tidak boleh. Jadi saya stay," kata Reino.
Cerita unik lain datang ketika Reino baru akan memulai pekerjaannya di bank tersebut. Saking sibuknya para bankir bekerja, salam perkenalan Reino Barack tidak digubris. Dia lalu mencari cara agar mendapat perhatian dari para bankir.
Reino Barack kemudian melihat seorang pengantar surat memakai baju berwarna kuning. Dia pun berinisiatif mengerjakan pekerjaan tukang surat tersebut.
"Saya dikasih list, ada nama, nomor meja, posisinya apa dan suratnya dikasih ke siapa. Itu lima hari. Jadi satu minggu saya menjadi tukang antar surat," kata Reino.
Setelah momen itu, banyak bankir yang menyadari keberadaan Reino dan memberikannya pekerjaan. Namun, pekerjaan itu yang justru membuatnya tidak beristirahat dengan cukup.
"Habis itu jadi banyak kerjaan. tapi senjata makan tuan sih karena itu saya jadi pulang malam," kata Reino.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News