Ibunda Eko terlebih dulu meninggal dunia pada 2018. Kala itu, Sumarsono pernah bicara akan menyusul istrinya tiga tahun lagi. Ucapan Sumarsono ternyata jadi kenyataan.
"Beliau sempat sedih karena istri tercinta sudah meninggalkannya. Tapi saya sampai sekarang masih terngiang ucapan bapak selalu bilang, 'Saya hidup paling tiga tahun lagi. Saya mau nyusul ibu kamu". Pas tiga tahun," kata Eko Patrio, Jumat (2/7/2021).
"2018 ibu meninggal, sekarang 2021 bapak wafat. Benar-benar tiga tahun. Jadi apa ya, saya juga tidak tahu. Bisa pas begitu," lanjut Eko berusaha menahan tangis.
Eko melihat kisah cinta sejati pada diri orangtuanya. Ketika istrinya meninggal, Sumarsono hampir setiap pekan mengunjungi makamnya.
"Karena memang bapak sama ibu walau sifatnya beda, tapi punya chemistry yang bagus. Setiap Jumat bapak selalu ke makamnya. Pas sakit saja masih mau ke makam, tapi sempat saya tolak karena kondisinya lagi covid-19," ucap Eko.
Atas inisiatif keluarga, Eko memutuskan memakamkan ayahnya di satu liang lahat dengan ibunya. Meski tidak pernah diberi waisat, Eko memilih langkah itu untuk menghindari kerumunan lebih banyak orang di tengah pandemi.
"Sudah tiga tahun, ditumpuk saja ibu sama bapak. Dalam kondisi covid begini lebih cepat lebih baik. Banyak saudaranya yang mau datang, tapi saya bilang lebih baik dimakamkan sekarang. Dia cuma bilang, gue tiga tahun lagi menemani ibu. Tapi tidak ada perintah satu liang lahat," tutup Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
