Sebagian besar warga tidak mengenal bahasa intelektual dan bahasa politik. Beruntung aktris kelahiran Magelang ini mampu berbahasa Jawa Inggil sehingga dapat melakukan interaksi dengan berbagai lapisan masyarakat.
"Ternyata mereka enggak mengerti semua soal itu (politik). Mereka lebih mengerti dengan bahasa-bahasa Jawa yang sederhana, mudah dipahami. Mereka lebih butuh didengarkan, dikasihi, disayangi, diperhatikan," kata Nafa Urbach saat dihubungi Medcom.id melalui sambungan telepon, Rabu, 24 April 2019.
Nafa menjelaskan, banyak warga daerah yang masih buta politik. Oleh sebab itu, dia menggunakan cara sederhana melalui penuturan bahasa Jawa yang mudah dimengerti seluruh masyarakat, terkhusus warga sepuh. Hal ini juga menghindarkan masyarakat kehilangan hak memilih.
"Enggak semua bisa bahasa Indonesia. Apalagi mbah dan manusia lanjut usia, kalau aku apalagi berbahasa intelektual, bahasa politik, mana mengerti mereka. Makanya dengan cara sederhana, pakai bahasa yang mereka mengerti, aku berusaha mengajari mereka untuk melek politik. Supaya juga suaranya tidak bisa dibeli," jelasnya.
Nafa Urbach ikut memantau hasil bumi dan prospek bagus di beberapa daerah Jawa Tengah. Dua di antaranya tembakau dan kopi.
"Tembakaunya salah satu tembakau yang terbaik di dunia, yang di Temanggung. Kopi juga bagus. Jadi mengerti, hasil buminya apa. Kekurangannya apa, kelebihannya apa yang musti dikembangkan, didorong lagi sama pemerintahan supaya lebih dimajukan," ujar Nafa.
Pemilu serentak telah beralangsung pada Rabu, 17 April 2019. Saat ini, Nafa Urbach tengah menunggu hasil perolehan suara karena masih terkumpul sekitar 30 persen.
Politikus NasDem Nafa Indria Urbach maju sebagai Caleg Dapil Jawa Tengah VI mencakup wilayah Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Purworejo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
