Asep Sunarya (foto: ANTARA)
Asep Sunarya (foto: ANTARA)

Asep Sunarya Bawa Si Cepot Melegenda

31 Maret 2014 23:33
medcom.id, Jakarta: Dalang Asep Sunandar Sunarya atau yang lebih dikenal dengan panggilan Asep Sunarya berhasil menciptakan ikon wayang Si Cepot dikenal tak hanya di Indonesia tapi juga ke luar negeri. Maestro dalang wayang golek ini juga dikenal sebagai pendiri Yayasan Pedalangan Giri Harja yang pernah mendapatkan penghargaan Tanda Kehormatan Satyalencana Kebudayaan dari Presiden Soeharto.
 
Mulai tahun 1980-an, pria kelahiran 3 September 1955 tersebut melakukan terobosan dengan mendobrak pakem wayang golek yang menciptakan kreasi dengan kesan lebih hidup dan ia termasuk sebagai dalang paling sukses di masanya.
 
Darah sebagai dalang lahir dari sang ayah Abah Sunarya (alm) yang dikenal sebagai dalang legendaris di tanah Pasundan. Beberapa saudaranya seperti Ade Kosasih Sunarya (alm), Iden Sunarya dan beberapa dalang yang ada dalam Giri Harja memiliki jam terbang tinggi sebagai dalang di Jawa Barat. Sejak remaja, ia memang berambisi sebagai dalang hingga akhirnya ia mengikuti pendidikan pedalangan di RRI Bandung.

Pria kelahiran Kampung Jelengkong, Kecamatan Baleendah, Bandung itu memiliki segudang prestasi. Ia sempat meraih juara dalang pinilih I Jawa Barat pada 1978 dan 1982. Kemudian pada 1985, ia meraih juara umum dalang tingkat Jawa Barat dan memboyong Bokor Kencana. Asep juga pernah diundang menjadi dosen kehormatan di Institut International De La Marionnete di Charleville, Prancis.
 
Asep pun membawa inovasi baru untuk dunia wayang golek. Ia memperkenalkan wayang golek ke kampus-kampus, hotel, hingga televisi. Upaya mengenalkan wayang golek pun membuahkan hasil.  Asep bahkan pernah menampilkan wayang golek Si Cepot keliling dunia. Si Cepot bersama Asep pernah pentas di Amerika tahun 1989. Tahun 1999, Asep juga mengikuti Festival Wayang di Prancis kemudian ke Belanda, Belgia, Turki, serta negara Asia hingga Afrika. Popularitas Si Cepot membuat nama Asep Sunarya melejit. Ia bahkan mengisi acara televisi yang diberi judul "Asep Show" yang tayang di TPI (Televisi Pendidikan Indonesia) di rentang waktu 1994-2004.
 
Tokoh Cepot sendiri memikat banyak perhatian termasuk kaum muda yang tidak tertarik dengan wayang. Cepot selalu tampil dengan guyonan dan sentilan khas masyarakat Sunda dari kalangan menengah hingga ke bawah. Asep membentuk karakter yang unik untuk Si Cepot yang kerap menggunakan logat Sunda dan tubuh yang berwarna merah dengan tetap menggunakan blangkon di kepalanya. Begitu pula dengan Asep yang juga memakai blangkon saat menjadi dalang.
 
Asep Sunarya meninggal dunia Senin (31/3) di RS Al Ihsan Baleendah, Bandung akibat serangan jantung. Sebelum meninggal, ayah dari 14 orang anak dan kakek dari 11 cucu tersebut tengah mendirikan Pesantren Padepokan Pedalangan Giri Harja yang berdiri megah di belakang rumahnya. Asep memang belakangan banyak beraktivitas sebagai pendakwah dengan logat suara khas Si Cepot.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan