"Beliau tidak yang sakit panjang. Tiba-tiba saja beliau mengeluh batuk, eneg, mual-mual, terus kita ke rumah sakit paginya. Dan ternyata gula darahnya tinggi, diabetes, dan sekitar jam 4 sore meninggal dunia. Padahal sebelumnya masih aktif dan menghadiri acara di Surabaya," papar Melly saat ditemui di TPU Tanah Kusir, Kamis (19/11/2015).
Bagi Melly, Benny Hoed memiliki kesan tersendiri dalam hidupnya. Ketika ia membutuhkan masukan dan saran untuk membuat lirik lagu, Benny lah yang dicari Melly. Karena Melly menilai ayah mertuanya merupakan pakar linguistik.
"Saya belajar banyak dari beliau. Saat itu saya ingin membuat lagu tentang persekongkolan, lalu saya menghubungi dia untuk meminta bahasa yang komersil dengan rangkaian bahasa yang baik. Karena dia adalah guru bahasa yang baik buat saya, saya kerap kali berkonsultasi dengan beliau," papar Melly.
"Semoga ilmunya dapat bermanfaat untuk bangsa ini apa yang baik kita contoh," tambahnya.
Benny Hoed yang lahir di Purwakarta, 27 Oktober 1936 meninggal dunia di RS Bintaro pada Rabu 18 November. Almarhum juga merupakan Guru Besar Emeritus bidang Sastra Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
