"Ya intinya dia menyampaikan, dia menyampaikan permintaan maaf melalui video," kata Reza Mahastra, penasihat hukum sekaligus adik kandung Venna Melinda di Polda Jatim.
Tahu bahwa tindakannya yang dilakukannya sudah fatal, Ferry Irawan juga sempat ingin menghilangkan jejak. Diketahui pada saat kejadian Venna Melinda berlarian dan berteriak keluar kamar hotel dengan darah yang keluar dari hidung.
"Darah berceceran di lantai pojokan kamar, di selimut, tempat tidur, handuk," Reza Mahastra.
Diduga Ferry Irawan ingin menghapus noda darah yang berceceran saat berada di dalam kamar.
"Coba dihapus, tapi Bu Venna menolak karena mungkin traumatis (Kejadian sebelumnya tidak ada bukti). Fakta yang terjadi banyak keluar darah," katanya lagi.
"Mungkin beberapa kali tidak meninggalkan bekas (saat KDRT). (Minggu kemarin) batas terlewati dan banyak darah, sehingga melapor," tambahnya.
Reza menyebut sang kakak sering mendapat tindakan kasar dan ancaman secara fisik. Namun, Venna Melinda memilih diam untuk menutupi aib.
"Karena kan untuk menjaga aib rumah tangga ya. Tapi mungkin pada saat kejadian kemarin sepertinya sudah melebihi batas. Maka sudah seharusnya Bu Venna memutuskan membuat laporan ke polisi. Beberapa kali tidak meninggalkan bekas, tapi kemarin melewati batas dan banyak darah," tegas adik kandung Venna Melinda itu.
Venna Melinda kini masih dirawat di salah satu rumah sakit swasta Surabaya dengan didampingi putra bungsunya, Athalla Naufal.
(Raja Alif Adhi Budoyo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News