Agustin bersama sejumlah korban lain melaporkan Olivia ke polisi karena merasa ditipu. Korban dijanjikan wanita yang akrab disapa Oi itu bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Sebagai syarat mempermudah kelolosan menjadi PNS, Oi meminta para korbannya mentransfer sejumlah uang. Namun, setelah korban memberikan uang, Oi justru mengulur waktu lalu sulit dihubungi.
Agustin pun tak menyangka akan menjadi korban Oi yang dulu pernah dia ajar semasa SMA. Apalagi, Oi merupakan artis terkenal sehingga Agustin tidak menaruh curiga sehingga dia mendaftarkan anak dan keluarganya hingga berjumlah 16 orang lalu menyetorkan uang.
"Yang paling menyakiti hati saya Oi melukai hati saya sebagai seorang guru yang sudah tulus ikhlas, tapi apa balasannya," kata Agustin menangis.
Agustin meminta Oi bertanggung jawab dengan mengembalikan uang yang pernah dia setor. Dari Agustin dan keluarga yang berjumlah 16 orang, mereka rata-rata menyetorkan Rp30 juta per orang sehingga total kerugian dia Rp480 juta.
"Ini uang orang rakyat kecil. Saya miris sekali. Ada yang menggadaikan motor, kendaraannya, ada yang jual sapi dan sebagainya. Apalagi di masa pandemi ini uang segitu luar biasa. Saya cuma minta, Oi ayolah bertanggung jawab. Selesaikan permasalahan ini semua. Ini akan menjadi tanggung jawab dunia dan akhirat," tutup Agustin.
Jumlah orang yang mengaku korban dari anak Nia Daniaty tidak hanya keluarga Agustin saja. Total korban penipuan anak Nia Daniaty mencapai 225 orang. Jumlah kerugian korban jika ditotal mencapai Rp9,7 miliar.
Setelah dilaporkan ke polisi, pihak Olivia belum memberikan tanggapan. Begitu juga dengan Nia Daniaty yang seolah menghilang ketika kasus penipuan anaknya mencuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
