Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary mengatakan bahwa rekaman CCTV yang diterima oleh pihak kepolisian merupakan bukti asli. Untuk membuktikannya, mereka memeriksanya dengan bantuaj tim digital forensik.
"Hasil pemeriksaan awal secara digital forensik terhadap CCTV yang ada bahwa barang bukti CCTV yang diambil dari TKP kemudian diserahkan ke tim pemeriksaan digital forensik dinyatakan asli," kata Kombes Ade Ary, di Polda Metro Jaya, Kamis, 8 Februari 2024.
"Video tersebut adalah video asli tanpa editan," tegasnya.
Sementara itu, ia juga menjelaskan bahwa CCTV itu diambil langsung dari TKP (Tempat Kejadian Perkara). Tanpa perantara, pihak kepolisian langsung menyerahkan kepada tim yang akan memeriksa barang bukti tersebut.
"Jadi, proses pengambilan dari TKP kemudian proses penyerahan kepada tim pemeriksa," jelas Kombes Ade Ary.
|
baca juga: Kekasih Tamara Tyasmara Jadi Saksi Kematian Anak di Kolam Renang |
Meski begitu, pihak kepolisian masih belum bisa memastikan kebenaran yang ada di dalam rekaman CCTV. Hingga saat ini, rekaman tersebut masih terus diperiksa oleh mereka.
"Sementara belum dapat kami sampaikan karena masih proses pemeriksaan," ujar Kombes Ade Ary.
Menurutnya, proses penyidikan ini dilakukan secara ilmiah. Pihak kepolisian juga menggabungkan fakta dan teori untuk memecahkannya. Sehingga, hal itu perlu melibatkan beberapa ahli dalam bidangnya.
"Proses penyidikan yang dilakukan oleh subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya ini dilakukan secara ilmiah atau scientific crime investigation," ucap Kombes Ade Ary.
"Jadi, kombinasi antara atau gabungan antara pengumpulan fakta-fakta dan berbagai teori-teori ilmiah pemeriksaan yang melibatkan beberapa ahli," lanjutnya.
Sementara itu, pihak kepolisian menduga adanya peristiwa pidana setelah gelar perkara. Alhasil, proses yang berawal dari penyelidikan berubah menjadi penyidikan.
Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante, anak dari pasangan Tamara Tyasmara dan Dimas Angger, diduga meninggal karena tenggelam di kolam renang wilayah Duren Sawit, Jakarta Timur. Anak laki-laki tersebut dinyatakan meninggal dunia setelah dilarikan ke IGD (instalasi Gawat Darurat) di rumah sakit, pada Sabtu, 27 Januari 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
