Dokter Tirta (Foto: instagram)
Dokter Tirta (Foto: instagram)

Pemicu Dokter Tirta Pindah Agama, Ketakutan Usai Baca Pesan Ini

Medcom • 03 Juni 2024 19:00
Jakarta: Tirta Mandira Hudhi atau biasa dikenal dengan Dokter Tirta adalah seorang mualaf yang dibesarkan dengan keluarga beda agama.
 
Ayak Dokter Tirta memeluk agama Islam dengan suku Jawa, sedangkan ibunya beragama Katolik dan keturunan Tionghoa.
 
"Mamaku China, bapakku Jawa, Boyolali. Iya betul 2013 mualaf karena ngikutin bapak. Ibu Katolik," ucap Dokter Tirta dalam podcast PWK (Podcast Warung Kopi).

Dokter Tirta mengaku orang tuanya menikah secara Islam supaya sah, tetapi setelah menikah ibunya meyakini agama Katolik.
 
Sejak kecil Dokter Tirta mengikuti ibunya untuk memeluk agama Katolik. Setelah usia 23 tahun, ia pindah agama ke Islam mengikuti agama ayahnya.
 
Hidup dengan kedua orang tua yang berbeda agama membuat Dokter Tirta menjadi tumbuh sebagai anak yang mempunyai tingkat toleransi tinggi.
 
baca juga: Dokter Tirta Deklarasikan Dukungan ke Anies Baswedan

 
"Aku sering nongkrong sama teman-temanku di dekat Masjid Al Fajru, minggunya Sekolah Minggu. Karena toleransinya tinggi, jadi kita memahami satu sama lain. Aku tetap hormat sama Katolik, Nasrani, Kristen," tutur Dokter Tirta.
 
Keputusannya untuk menjadi mualaf saat Dokter Tirta mendapati pesan berantai di ponsel Blackberrynya dulu. Isi pesan tersebut menjelaskan bahwa seorang ayah yang beragama Islam sulit masuk surga, jika anaknya masih berbeda agama.
 
Setelah membaca pesan tersebut membuat Dokter Tirta kepikiran bahwa ayahnya telah banyak berkorban untuk dirinya, tetapi akan sulit masuk surga karena anak satu-satunya berbeda agama.
 
Setelah penuh dengan keyakinan, ia langsung menemui sejumlah kiai untuk berkonsultasi. Sampai ia menemukan kiai yang bisa membuatnya mengucapkan kalimat syahadat.
 
"Saat itu aku mikirnya biar bapak masuk surga. Ketika dapat artikel itu, defense mecanism aku logika. Waduh kok berarti kalau misalkan, saat itu aku diterangkan hadisnya. Kalau bapak Islam, anak Katolik, sulit loh dia untuk masuk surga. Kepikiran. Pada waktu itu aku bilangnya biar adil saja, separuh kehidupanku di Katolik, separuh kehidupanku di Islam," beber Tirta.
 
Ibunya yang mengetahui Dokter Tirta akan masuk islam sama sekali tidak marah. Namun, pihak keluarga sempat heboh karena dipikirnya ia akan mengikuti aliran tertentu.
 
"Jadi ketika ada perdebatan di Twitter dilarang mengucapkan selamat Natal, pohon Natal, gak relate di kehidupan keluargaku. Keluargaku lebih kompleks dari itu. Keluargaku di Boyolali itu muslim semua, taat. Ketika ada perdebatan agama di Twitter, Instagram, keluargaku gak relate dengan itu," tambahnya.
 
Terkait perdebatan agama membuat pria yang akrab disapa Cipeng tu memberi saran yakni belajar ibu agama itu jangan setengah-setengah, jadi belajarlah secara keseluruhan supaya bisa saling berbagi.
 
"Orang yang belajar ilmu setengah-setengah dan langsung sharing itu akan menjadi lebih sok tahu. Jadi kalau mau belajar agama carilah guru yang tepat untuk dirimu. Aku selalu menghindari, perdebatan agama. karena keluargaku dari kecil kaya gitu," terang Dokter Tirta.
 
(Indy Tazkia Aulia)
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan