Frekuensi audio yang menyembuhkan ini telah diteliti selama berpuluh tahun, meski tak lepas dari pro dan kontra. Banyak periset dan praktisi audio berpendapat frekuensi 432 hertz adalah frekuensi yang paling selaras dengan tubuh. Sementara pada zaman modern, musik dan instrumen banyak yang di-tuning ke frekuensi 440 hertz.
Dalam berbagai percobaan cymatics, yaitu studi dan riset tentang getaran suara, menunjukkan bahwa frekuensi suara dapat membentuk pola-pola simetris pada air atau pasir. Salah satu pola paling simetris adalah pola yang dihasilkan dari frekuensi 432 hertz.
Menurut NoizeKilla, frekuensi 432 hertz adalah frekuensi "semesta", dan uniknya frekuensi itu ditemukan dalam berbagai instrumen musik tradisional.
"Saya bermain frekuensi musik di 432 hertz, kenapa? Kami ingin menggabungkan yang tradisional dan modern, antara diatonik dan pentatonik, ternyata rumusnya di situ. Yang diatonik, mereka harus ngalah turun frekuensi dari 440 hertz ke 432 hertz, ketika turun ke 432, mereka langsung nge-sync."
"Efeknya pasti ada untuk tubuh, secara enggak sadar masuk ke energi teta otak. Ketika lo main musik, dan pakai 432 hertz, apapun musik lo mau metal punk rock, itu tetap (memberi dampak) healing. Lo bisa main metal pakai 432 dan tetap healing. Karena frekuensi 432 hertz itu natural healing dan itu ada di alat-alat tradisional kita karena alat musik tradisional kita di-tuning pakai kuping (secara manual)," kata NoizeKilla kepada Medcom.id.
NoizeKilla akan tampil dalam Indonesia Music Expo (IMEX) yang diselenggarakan di Puri Lukisan Ubud, Bali, pada 24-27 Maret 2022. IMEX merupakan festival musik berbasis tradisi, kebudayaan, atau dalam terminologi global disebut musik dengan genre world music.
NoizeKilla sendiri dalam aksinya menggabungkan antara instrumen musik modern dan tradisional, salah satunya menggunakan saluang, yaitu alat musik tiup dari Tanah Minang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News