Video pemusnahan alat musik pengamen oleh Satpol PP viral di media sosial. Warganet menyesalkan kejadian itu karena alat musik yang disita merupakan benda yang dipakai pengamen untuk mencari nafkah. Hati Ifan teriris melihat video itu.
"Sebagai seorang musisi, TERIRIS rasanya gitar diperlakukan seperti miras dan narkoba. Terlebih ini terjadi di kampung halamanku, Pontianak Kalimantan Barat," tulis Ifan di Instagram.
Ifan pun menyertakan akun Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji dan Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meminta pemerintah daerah lebih bijak menangani persoalan pengamen jalanan. Pemusnahan alat musik dirasa Ifan bukan solusi untuk membuat musisi pergi dari jalanan.
"Saye yakin, selayaknye @bang.midji dan bang @edikamtono bise mencarekkan solusi yang lebih baek untok masalah pengamen jalanan ini. Terlebeh merekepun masyarakat yang butuh pekerjaan dan makan."
"Karena kami memilih pemimpin bukan hanya butuh KETEGASANNYA, namun juga kelembutan hati dan kebijaksanaannya dalam mengambil setiap keputusan. Salam hormat dari kami para musisi bang," tulis Ifan.
Unggahan Ifan pun mendapat dukungan dari warganet dan musisi lain seperti Budi Doremi. "Gue suka kata TERIRIS lo. Gitarnya gak salah. Nanti gantian kalo kerjanya gak bener, kita patahin apa ya enaknya?" tulis Budi Doremi.
Sebelumnya, Anang Hermansyah dan Andi Malewa dari Institut Musik Jalanan (IMJ) sudah bersuara keras mengenai aksi pemusnahan ukulele milik pengamen tersebut.
"Arogansi yang dipertontonkan secara telanjang. Ukulele itu dibeli dengan rupiah, bahkan ada yang sampai pinjam bank keliling buat beli itu agar bisa makan. Ada harap & doa dari anak istrinya dalam tiap petik suara yang mereka perdengarkan, kenapa sedangkal ini pak Pol PP?" tulis Andi Malewa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News