Jumpa Pers LIFEs 2025 (Foto: Basuki Rachmat)
Jumpa Pers LIFEs 2025 (Foto: Basuki Rachmat)

LIFEs 2025 Hadirkan Teater Arsip Sejarah hingga Penampilan Sukatani

Elang Riki Yanuar • 01 Agustus 2025 22:49
Jakarta: Komunitas Salihara Arts Center kembali menghelat festival sastra dua tahunan yang dikenal dengan Literature and Ideas Festival (LIFEs). Di tahun ini, LIFEs mengangkat tema bertajuk Menjadi Indonesia yang mengajak publik untuk kembali merenungi isu-isu seputar identitas, kebangsaan, dan makna diri sebagai bagian dari komunitas, baik di dalam maupun luar negeri.
 
Festival ini akan berlangsung mulai 8 hingga 16 Agustus 2025, tersebar di berbagai lokasi di Jakarta, dengan Komunitas Salihara Arts Center sebagai pusat kegiatan.
 
"LIFEs kini menjadi salah satu festival sastra aktif tertua di Indonesia. Di dekade belakangan ini banyak sekali festival, karena itu kita selalu melihat ternyata yang belum kita lakukan ternyata sudah banyak dilakukan komunitas lain. Jadi kami ingin mengambil porsi yang mungkin belum dilakukan banyak orang yang bersifat eksperimen dan interaktif," ujar Ayu Utami, Direktur LIFEs dan Kurator Sastra Salihara Arts, dalam konferensi pers pada Jumat, 1 Agustus 2025.
 
baca juga: Merawat Warisan Sastra Lewat Festival Hujan Bulan Juni
 

Apa yang Baru di Lifes 2025?

Sebagai festival sastra tertua di Indonesia, LIFEs 2025 kini menyajikan sebuah inovasi terbaru yang menyajikan beragam program interaksi serta eksperimen kolektif dalam penciptaan karya. Salah satunya adalah sebuah pertunjukan bertajuk Rumah dengan Selembar Tikar, yang mengusung konsep teater arsip.

"Di LIFEs 2025 kita akan ada pertunjukan bertajuk Rumah dengan Selembar Tikar. Pertunjukan ini adalah suatu pertunjukan eksperimen yaitu teater arsip. Menggunakan arsip sejarah yang dipadukan dengan cerita pribadi. Sebentuk teater arsip bermodul dengan naskah BPUPKI (Badan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia)," ungkap Ayu.
 
Tak hanya itu, LIFEs 2025 juga akan menghadirkan program hasil dari kelas dan lokakarya yang diadakan oleh Komunitas Salihara.
 
"Kita juga ada program baru dari hasil kelas di Salihara yaitu kelas Olah Kata dan Tubuh & Lokakarya Urban Raga yang nanti bisa belajar dan dilakukan bersama koreografer Siko Setyanto," lanjutnya.
 
“Pentas Urban Raga juga merupakan eksperimen berkarya secara kolektif, dengan koreografi dan kata-kata. Penulisan esai biografis Menjadi Indonesia kami harapkan menjadi program yang bergulir dalam waktu lama. LIFEs ingin lebih dari sekadar ngobrol-ngobrol kecil. Kami ingin menawarkan kedalaman dan proses berkarya bersama.” tambah Ayu.
 
LIFEs 2025 Hadirkan Teater Arsip Sejarah hingga Penampilan Sukatani

Tribute untuk Sastrawan Tanah Air

LIFEs 2025 juga tetap mempertahankan program andalan dari tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya adalah ‘Bintang-Bintang di Bawah Langit Jakarta’ yang menjadi acara pembuka festival dan selalu menyoroti nama-nama baru dalam dunia sastra.
 
"Tentu saja ada pertunjukan-pertunjukan yang kami pertahankan dari masa sebelumnya. Di sini kami akan menampilkan beberapa sastrawan muda terkenal yang muncul di 2-3 tahun terakhir," kata Ayu.
 
Tak hanya itu, acara ini juga akan mempersembahkan sebuah tribute khusus bernama Klasik Nan Asyik untuk dua nama besar dalam dunia sastra Indonesia.
 
"Ini adalah satu program yang kami dedikasikan untuk sastrawan yang sudah meninggal dan penting dalam sejarah Indonesia, yaitu sastrawan Parakitri Simbolon yang menerbitkan buku 30 tahun lalu, bertajuk Menjadi Indonesia dan tribute untuk Ignas Kleden," ungkapnya.

Rangkaian Acara dari Pra hingga Paska-LIFEs

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, LIFEs 2025 dikemas dalam format yang lebih panjang, terbagi ke dalam pra-LIFEs (2–3 Agustus), pelaksanaan utama (8–16 Agustus), hingga paska-LIFEs (22–23 Agustus).
 
Sepanjang festival, pengunjung bisa menikmati berbagai program diskusi seperti: Sastra dan Subaltern, Indonesia Gelap dan Sekitarnya, Aksi Massa Spionase Nusantara, Indonesia di Jalan Saya, Kontroversi Penulisan Ulang Sejarah Indonesia dan Identitas dan (De)Kolonisasi.
 
Program ini juga semakin meriah berkat partisipasi 35 penampil dalam 20 rangkaian program, seluruhnya diselenggarakan secara luring di Salihara, Jakarta.

Ditutup oleh Penampilan Musik Duo Punk New Wave: Sukatani

LIFEs 2025 akan ditutup oleh pertunjukan musik dari duo punk new wave Sukatani yang dikenal menyuarakan keresahan generasi yang hidup di antara ingatan akan kekerasan struktural dan kebutuhan akan bentuk-bentuk baru perlawanan melalui karya-karya mereka. 
 
Bagi Sobat Medcom yang suka dengan sastra, seni, dan musik alternatif, LIFEs 2025 menjadi ruang yang tak hanya merayakan gagasan, tapi juga mempertemukan berbagai bentuk ekspresi budaya yang relevan dan kritis. 
 
Jadwal lengkap dan pendaftaran dapat kalian akses melalui situs resmi: lifes.salihara.org.
 
LIFEs 2025 Hadirkan Teater Arsip Sejarah hingga Penampilan Sukatani
 
(Basuki Rachmat)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan