Lewat album Bapak, GME menghadirkan suasana baru yang mencerminkan eksplorasi musik mendalam dan perjalanan emosional yang bermakna. Dengan tema utama keluarga, khususnya sosok bapak sebagai penjaga harmonisasi rumah tangga, GME ingin mengajak pendengar merasakan berbagai emosi yang ada di dalamnya.
"Album ini tuh kayak semacam fase. Menceritakan seorang laki-laki yang independen berjuang dengan hidupnya, bekerja keras, sampai akhirnya di fase berikutnya menemukan pasangan. Kemudian mengajarkan tentang kesetiaan dan kasih sayang, sampe akhirnya di track-track terakhir itu membahas tentang anak," ungkap Yuli, gitaris GME dalam jumpa pers di Gordi HQ, Jakarta Selatan, pada Kamis, 20 Februari 2025.
Album Bapak dari GME berisi total 14 track, termasuk tiga single yang sudah dirilis sebelumnya. Yuli mengungkapkan bahwa penggarapan 11 track sisanya memakan waktu sekitar enam bulan, mulai dari tahap produksi hingga akhirnya siap dirilis.
Good Morning Everyone Bicara Penyesalan dan Kemantapan Hati di Mini Album LUSI
"Proses buat sisa track yang belum dirilis itu sekitar enam bulan, dari produksi sampai mixing dan mastering. Karena single yang udah dirilis juga udah lumayan banyak," jelas Yuli.
Di Balik Narasi Album Bapak
Keunikan album ini semakin terasa dengan hadirnya tiga track narasi bertajuk "Pesan Bapak", "Pesan Ibu", dan "Pesan Kakak". Narasi yang ditulis oleh Yoppy Al Ghifary dan Khoirul Trian ini menyampaikan pesan mendalam tentang kehidupan dan keluarga.Menariknya, Yuli mengungkapkan bahwa sosok voice-over di ketiga track tersebut diisi oleh rekan-rekan mereka, menambahkan sentuhan personal dan kehangatan yang memperkaya makna setiap pesan yang disampaikan dalam album Bapak.
"'Pesan Bapak' itu diisi sama temen kita namanya Indra yang merupakan mantan announcer radio. 'Pesan Ibu' diisi oleh teman dari istri saya, sementara 'Pesan Kakak' kita kolaborasi dengan Khoirul Trian, penulis buku 'Ayah Ini Arahnya Ke Mana, ya?," kata Yuli.
Good Morning Everyone Pilih Jalan Independen
Setelah sempat berada di bawah naungan manajemen dan label musik SSWILA dari tahun 2016 hingga 2018, serta bergabung dengan Sony Music Entertainment Indonesia dari tahun 2019 hingga 2024, Good Morning Everyone kini memilih untuk bergerak secara independen tanpa label."Sekarang ini kami Independen karena kami sudah produksi semua sendiri, termasuk dalam memproduksi album Bapak ini," ungkap Dani, bassis GME.
Langkah ini menandai babak baru dalam perjalanan musikal Good Morning Everyone, membuka ruang bagi kreativitas yang lebih bebas dan memungkinkan mereka mengukir identitas musik yang lebih otentik, serta mengontrol sepenuhnya karya-karya mereka ke depan.
Rebranding Nama Band Menjadi GME
Dalam sesi jumpa pers, Sani dan kawan-kawan juga mengungkapkan bahwa unit pop asal Semarang ini juga melakukan rebranding nama band mereka menjadi GME.
Keputusan ini diambil karena para personel merasa nama "Good Morning Everyone" terlalu panjang dan tidak praktis ketika digunakan dalam materi promosi untuk flyer event, festival, ataupun konser.
Dengan menyederhanakan nama menjadi GME, mereka berharap dapat menghadirkan citra dan karisma baru yang lebih segar, sekaligus membuka jalan menuju kesuksesan yang lebih besar di masa depan.
"Yang pertama mungkin kalau di flyer nanti kepanjangan Good Morning Everyone, ngabisin space. Jadi GMA aja, mempersingkat gitu," ungkap Sani.
"Kita berharap logo yang baru ini memberikan karisma dan citra yang baru," ucap Yuli menambahkan.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
