Kolaborasi ini melahirkan merchandise mulai dari topi, kaus, kemeja, jaket kulit, helm, hingga skate deck. Proses kerja sama ini tak datang begitu saja, persiapan panjang Lawless Jakarta di bawah supervisi langsung manajemen Black Sabbath mereka jajaki selama dua tahun.
“Prosesnya lumayan panjang sejak 2023,” ungkap Sammy Bramantyo, salah satu founder Lawless Jakarta. “Kami ngobrol dengan Universal buat bahas kemungkinan bikin merch Black Sabbath. Dari list yang Universal kasih, nggak ada pilihan yang lebih tepat selain Black Sabbath. Black Sabbath itu Lawless banget, dan kami banyak terpengaruh dari mereka.”
Proyek ini digarap melalui kerja sama langsung bersama Universal Music Indonesia sebagai label resmi serta Bravado sebagai pemegang lisensi global merchandise Black Sabbath. Proses kreatif dan legalitasnya berlangsung ketat, melibatkan rapat berulang antara tim Lawless, Universal, Bravado, hingga perwakilan resmi dari pihak Black Sabbath.
Menurut Arian 13, approval bukan perkara sepele. “Approval manajemen dan band–band, para personelnya, semuanya harus lewat,” ujarnya. Lawless bahkan sempat melakukan pertemuan virtual dengan tim Black Sabbath. Sammy menambahkan, “Kami pernah Zoom meeting dengan tim Black Sabbath, dan manajemen bilang Ozzy setuju (dengan produk yang akan dirilis)."
Restu dari legenda seperti Ozzy Osbourne membuat proyek ini semakin memiliki bobot historis tersendiri. Sayangnya, Ozzy harus berpulang sebelum proyek ini benar-benar dirilis.
Semua produk akan dirilis pada 14 Desember 2025, tersedia eksklusif di toko fisik Lawless Jakarta, webstore resmi, reseller terpilih, serta kanal daring Lawless. Seluruh item diproduksi dalam jumlah sangat terbatas dan tidak akan dicetak ulang.
Untuk menandai kolaborasi ini, Lawless Jakarta juga akan menggelar Black Sabbath Night pada 26 Januari di Ratatat Jakarta, menampilkan band-band yang tumbuh dengan pengaruh Black Sabbath.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
No Turning Back"">