Di tangan Ovi dan Givri, lagu yang pertama kali dirilis di akhir tahun 1980an itu hadir lebih energik. Keduanya sepakat untuk mengeksplorasi berbagai warna musik populer, termasuk pop, dangdut, remix, hingga elemen elektronik.
"Kami sangat bangga dan terharu ya ketika diizinkan menyanyikan lagu ini oleh Om Deddy. Karena tidak semua musisi legendaris mau kasih karyanya ke penyanyi lain untuk di-recyle. Kita tahu dia salah satu legenda musik Indonesia yang lagunya abadi," kata Givri Taj di Jakarta.
Givri dan Ovi mengaku sudah tahu lagu "Semua Jadi Satu" ketika masih sekolah. Mereka mengaku tidak ingin membatasi diri dalam satu genre ketika mendaur ulang lagu ini. Pendekatan ini dipilih untuk mengasah kreativitas dan kemampuan artistik keduanya sekaligus menghadirkan sesuatu yang segar bagi penikmat musik Indonesia.
| baca juga: Geser Agak Laen, Jumbo Resmi Jadi Film Indonesia Terlaris ke-2 |
Deddy Dhukun sendiri ikut merasa terharu ada penyanyi muda mau menyanyikan lagu karyanya. Dia lalu mengenang momen ketika lagu ini lahir dari ketidaksengajaan saat Deddy dan Dian berada di mobil.
"Lagu ini saya garap secara spontan bersama Dian. Ketika di mobil saya bersenandung, terus kata Dian enak. Akhirnya liriknya juga dibuat secara spontan," kenang Deddy.
"Saya bangga dan senang juga lagu ini dibawakan lagi sehingga anak-anak muda sekarang jadi kenal lagu ini. Semoga lagu ini diterima lagi," lanjutnya.
Di bawah naungan Elite Music Label dan LW (Live Work) Management, New Sister berharap langkah mereka di industri musik nasional akan mendapatkan sambutan hangat. Mereka tak hanya ingin nostalgia, tapi juga kemasan baru yang segar lewat lagu ini.
"Kami berharap single 'Semua Jadi Satu' dapat diterima luas oleh pecinta musik Indonesia," tutup Ovi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
