Penampilan The Panturas di salah satu festival musik paling prestisius di Asia ini merupakan bagian dari rangkaian tur Asia 2025, yang sebelumnya telah membawa band beranggotakan Surya Fikri alias Kuya (drum), Bagus Patria (bass), Abyan Zaki alias Acin (gitar/vokal), dan Rizal Taufik (gitar) ini manggung di sejumlah negara, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Taiwan.
Sebelum tampil di panggung utama, The Panturas juga lebih dulu unjuk gigi dalam sesi pre-festival pada tanggal 24 dan 25 Juli 2025 di panggung Crystal Palace, sebagai pemanasan menuju aksi puncak mereka di panggung Field of Heaven, Fuji Rock Festival 2025.
Dalam aksi panggungnya, The Panturas membawakan repertoar yang memukau dengan menyuguhkan lagu-lagu dari album Ombak Banyu Asmara (2021), serta beberapa trek dari EP Galura Tropikalia (2024). EP tersebut dikenal sebagai eksplorasi musikal unik yang memadukan gaya surf rock khas The Panturas dengan instrumen tradisional Sunda seperti pencak tarompet dan kendang, serta lirik yang sepenuhnya menggunakan bahasa Sunda.
Baca juga: Keisya Levronka Baru Tahu Beratnya Syuting Film Horor: Akan Aku Ingat Sampai Mati |
Tak ketinggalan, mereka juga membawakan maxi-single terbaru “Knights of Jahannam / Soma Gospel”, yang dirilis tepat sebelum tur berlangsung.
Tampil sebagai band Indonesia kedua yang sukses menembus panggung megah Fuji Rock Festival, mengikuti jejak trio habibi funk asal Jakarta, Ali, yang tampil pada 2024. Momen ini menjadi pencapaian tersendiri bagi The Panturas untuk menembus kancah musik internasional.
Acin dan kawan-kawan pun membagikan momen kebahagiaan dan rasa syukur atas kesempatan tersebut melalui unggahan di media sosial Instagram resmi The Panturas.
"Kami berlayar tanpa apa pun kecuali suara, dan pulang dengan hati yang dipenuhi kehangatan kalian. Selamat datang kembali, Jepang! ???????????? Dari kami, The Panturas," tulis The Panturas di Instagram pada tanggal 28 Juli 2025.
Respon Positif Penonton The Panturas Asal Jepang di Fuji Rock
.jpg)
Penampilan The Panturas di Fuji Rock 2025 sendiri rupanya sukses mencuri perhatian para penonton asal Jepang. Tak heran, selepas manggung, linimasa media sosial X pun dipenuhi cuitan kagum dari para penonton Jepang yang baru pertama kali menyaksikan aksi surf rock dari Acil dan kawan-kawan di panggung Field of Heaven, Fuji Rock.
"Gue dateng ke Fuji Rock cuma buat hari kedua, dan jujur, penampilan favorit gue adalah The Panturas dari Indonesia. Serasa lagi party di Indonesia, bisa joget sebebasnya.
Ekspresi vokalisnya yang selalu berubah-ubah bikin kita ikut senyum.
Gue pengin banget mereka balik lagi ke Jepang buat konser tunggal!," tulis akun X @katuzetu_waruko.
Ada juga orang Jepang yang menyebut bahwa penampilan The Panturas penuh showmanship dan kaya akan referensi musik.
"The Panturas dari Indonesia keren banget! Aksi panggung mereka penuh showmanship, bikin merinding. Kayaknya musik mereka banyak dipengaruhi berbagai genre. Sebenarnya pengin juga nonton yang di Palace. Foto keempat itu lucu sih—baru nyadar pas lagi minum ternyata itu teh Jawa, jadi agak malu sendiri terus langsung foto," tulis akun X @shominn.
Aksi panggung yang liar dari para personel The Panturas, rupanya juga jadi nilai jual tersendiri. Bahkan ada penonton yang merasa bahwa salah satu lagu The Panturas mirip dan terasa soulful seperti lagu dari legenda musik city pop asal Jepang, Tatsuro Yamashita.
"Band rock asal Indonesia, THE PANTURAS, benar-benar KEREN BANGETTTTTT!!!!!!!!!!! Gue cinta banget sama mereka! Inilah alasan utama gue datang ke Fuji Rock—buat nonton penampilan se-epik ini. Mereka bawa kita dari vibe lagu-lagu pop ala enka, terus tiba-tiba ngebut ke garage rock, eh nggak lama kemudian berubah lagi jadi soul fresh ala Tatsuro Yamashita," tulis akun X @whistleman.
Bahkan di acara pre-festival Fuju Rock pun, The Panturas dinggap sudah lebih dulu mencuri perhatian penikmat musik asal Jepang.
"Gue cuma sempet nonton THE PANTURAS di pre-festival, tapi suara mereka tuh kerasa banget datang dari negara tropis yang panas dan lembap.
Unik dan keren! Musik-musik dari luar dunia berbahasa Inggris tuh emang paling seru kalau di Fuji Rock!," tulis akun X @kareigohan42.

Tak hanya itu, salah satu penonton asal Jepang pun mengatakan bahwa The Panturas lebih layak tampil di panggung yang lebih besar dibanding panggung Field of Heaven.
"THE PANTURAS udah kelar, dan jujur, ini tuh band yang bikin lo pengin joget gila-gilaan! Semuanya terasa kitsch, nyentrik, dan gokil abis. Harusnya sih mereka main di Palace, biar lebih pecah!," tulis akun X @nofuture2010.
Terakhir, kesan mendalam juga dirasakan oleh akun X @JackieAuftakt yang menyoroti penampilan outfit para personel The Panturas dan persona sang vokalis, Acil yang dianggap ceria dan tampil menghibur.
"Hari kedua kemarin, THE PANTURAS tampil dengan warna surf rock yang dibumbui nuansa Asia. Kostum mereka juga punya vibe klasik yang keren. Vokalisnya ceria dan menghibur banget. Gitar mereka nggak kedengaran lawas sama sekali, malah terasa fresh. Band ini jadi pengingat bahwa musisi dari Asia juga nggak kalah keren!," tulis akun X @JackieAuftakt.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News