(Foto: IST)
(Foto: IST)

Record Store Day Indonesia Dimeriahkan dengan Perilisan Ulang Album DOM 65

Agustinus Shindu Alpito • 27 Maret 2017 18:20
medcom.id, Jakarta: Perayaan Record Store Day selalu dinanti para penggemar musik dan rilisan fisik musik di seluruh dunia. Tidak jarang momen tahunan itu diramaikan dengan perilisan materi-materi eksklusif dari para musisi.
 
Di Indonesia, Record Store Day pada 22 April mendatang diwarnai dengan perilisan ulang album Greatest Pledge Articles milik DOM 65. Nirmana Records, label asal Yogyakarta menjadi inisiator dari perilisan itu.
 
“Pada tahun 2005, skena punk di Indonesia diguncang oleh hadirnya album Predator dari Marjinal, Barisan Nisan dari Homicide dan Greatest Pledge Articles besutan DOM 65. Ketiga album ini menyajikan musik punk yang campur aduk dengan gaya musik yang tak terduga: heavy metal, hip hop dan progressive rock. Ruang lingkupnya bukan skena post-punk, eksperimental atau indie rock, lanskap yang memang mengacu pada eksplorasi musik.”

“Ini sedang membicarakan lingkup komunitas punk. Komunitas yang umumnya mendengarkan dan memainkan gaya musik punk yang ‘tradisional’. Kord minimalis, kencang, singkat, agresif dan tak jarang menolak segala musik yang njlimet, elektronik dan pop,” tulis Nirmana Records terkait perilisan ini.
 
Album Greatest Pledge Articles akan dirilis dalam format piringan hitam. Artwork album ini merupakan tato yang digambar ulang dan dirajah oleh seniman tato asal Yogyakarta, Dr.Gep.
 
Demi kepentingan estetika audio, proses master ulang dilakukan oleh Anton Gendel. Ditambah pula tiga lagu rekaman demo sebagai “bonus.”
 
“Saat Greatest Pledge Articles dirilis pada tahun 2005, album ini menuai badai yang menjauhkan mereka dari komunitas punk yang menganggap mereka telah mengkhianati prinsip-prinsip musik punk. Sebuah perubahan radikal tak akan pernah bisa melayani kenikmatan banyak orang di zamannya. Sepuluh lagu yang ada di album ini memiliki aransemen yang tak beraturan, tempo yang naik turun, lirik-lirik yang agresif perihal gejolak personal, kondisi sosial masyarakat yang carut marut, keteguhan atas kepercayaan bahwa kemandirian adalah modal besar menghadapi dunia. Elemen-elemen punk tersebut disuntik dengan melodi yang indah dengan aroma psikedelia nan dinamis,” tukas Nirmana Records.
 
DOM 65 dikenal memainkan streetpunk, dengan musik dan lirik yang agresif tentang kehidupan sosial dan keseharian. Meski dikenal sebagai grup punk, DOM 65 memiliki unsur progresif rock. Sebelum mengenal punk, mereka lebih dulu mendengarkan Pink Floyd, Yes, Rush, dan Camel.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEV)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan