baca juga: 400 Seniman Inggris Bersatu Lawan Penyalahgunaan AI, Ada Coldplay dan Dua Lipa |
Berikut ini 5 rekomendasi band instrumental lokal terbaik:
1. Ali
Trio supergrup asal Jakarta, Ali, mencuri perhatian publik lewat racikan musik habibi funk, gaya eklektik yang memadukan nuansa Timur Tengah dengan elemen musik funk, disko, soul sinematik, afrobeat, hingga psychedelic rock. Karakter musik yang mereka definisikan sebagai “Middle Eastern Beats with Southeast Twists” ini pertama kali diperkenalkan melalui single debut “Dance Habibi”, yang dirilis pada masa pandemi Covid-19 dan langsung mendapatkan sambutan positif di kancah musik Tanah Air.
Ali sendiri digawangi oleh sejumlah nama besar, seperti John Paul Patton (alias Coki), bassis dan vokalis dari Kelompok Penerbang Roket yang kini beralih memegang posisi drummer, Aswandaru Cahyo sebagai bassis sekaligus vokalis dan Absar Lebeh, gitaris dari The Sigit, yang mengisi posisi gitar setelah Kevin Septanto (Elephant Kind) memutuskan hengkang pada awal 2023 untuk fokus pada proyek utamanya.
Sejak terbentuk, Ali telah menelurkan satu album perdana bertajuk Malaka (2023) dan melepas EP terbaru Patterns (2025) yang memuat enam track dengan eksplorasi musikal yang semakin matang. Tak hanya mendapatkan sambutan hangat di kancah musik nasional, nama Ali juga mulai bersinar di kancah internasional. Usai penampilan mereka di Fuji Rock Festival 2024, Ali kini disibukkan dengan rangkaian tur dunia seperti Japan Tour dan Europe Tour sepanjang tahun 2025.
2. Clever Moose
Clever Moose adalah proyek musik solo dari Faiz Marie yang ia anggap sebagai perwujudan alter ego-nya atau ruang bebas untuk mengekspresikan luapan emosi melalui groove yang liar, catchy, dan penuh eksplorasi. Membawa gaya psychedelic rock sebagai fondasi utamanya, Clever Moose juga menyisipkan nuansa Timur Tengah seperti Ali, serta bereksperimen dengan berbagai elemen musik lintas genre yang tak kalah berani.
Menariknya, seluruh proses kreatif dari Clever Moose dikerjakan secara mandiri oleh Faiz, mulai dari materi lirik, proses rekaman, hingga proses dalam mixing dan mastering lagu. Sejak kemunculannya, Clever Moose telah melepas sejumlah single serta album penuh bertajuk Mediterranean Fuzz (2024). Dalam rangka perayaan album debut tersebut, Clever Moose sempat menggelar tur ke Malaysia dan Thailand pada Mei 2024 lalu.
3. The Mentawais
Selanjutnya ada kuartet instrumental surf rock dari kota Bogor yaitu The Mentawais. menawarkan sensasi nostalgia lewat irama khas era 60-an yang dipengaruhi oleh band legendaris seperti The Ventures, The Surfaris, dan The Shadows Digawangi oleh Bena Waketversa (bass), Andre Varian (drum), Muhammad Arifyandi (gitar), Umar Bawahab (gitar).The Mentawais menghadirkan nuansa musik surf klasik yang kental, namun tetap dibumbui sentuhan elemen lokal yang membuat warna musik The Mentawais terdengar otentik.
Lewat permainan gitar melodius yang lekat dengan ritme musik surf rock dari Andre dan Arifyandi, The Mentawais berhasil menggambarkan demburan ombak, musik mereka pun membawa pendengar seolah terbawa vibes di tepian pantai tropis. Identitas musikal dari band asal Bogor ini semakin kuat dengan perilisan EP perdana bertajuk Surfin' Java (2017) yang berisikan empat track dan dirilis via kolaborasi antara Hujan! Rekords dan Kick It Records.
4. Semiotika
Trio post rock asal Jambi, Semiotika, mulai menapaki perjalanan musiknya sejak tahun 2014. Band ini digawangi oleh Riri (bass), Bibing (gitar), dan Gembol (drum), yang awalnya hanya berniat jamming santai di sebuah kedai kecil milik mereka sendiri, Warung Stip!. Dari sesi-sesi spontan itulah terbangun sebuah chemistry musikal yang kuat, yang kemudian berkembang menjadi bentuk band yang lebih serius.
Musik Semiotika sendiri banyak terinspirasi oleh suasana kota Jambi, mulai dari kehidupan sosial hingga lanskap alamnya yang mereka terjemahkan ke dalam komposisi instrumental penuh emosi dan atmosfer. Semiotika sendiri juga terinfluence oleh nama-nama besar dalam ranah post rock seperti Mono, Explosions in the Sky, Sigur Rós, hingga unit lokal UTBBYS.
Selama berkarier, Semiotika telah merilis dua album penuh yaitu Ruang (2022) dan Eulogi (2022), serta sejumlah EP dan single, dengan hit andalan seperti lagu berjudul “Tunggu Terpejam” dan “Sebagian Kecil Utama”.
5. Flukeminimix
Terakhir ada unit instrumental rock asal kota Bandung yaitu Flukeminimix, dikenal sebagai salah satu band yang konsisten mengeksplorasi lanskap sonik eksperimental nan atmosferik sejak terbentuk pada tahun 2008.
Flukeminimix sendiri digawangi oleh Farris Karamy Gibran (piano, gitar, vokal), Ibrahim Adi Surya (gitar), Rangga Damaputra (gitar), Iqbal Amrullah (bass), dan Roby Aldin0 (drum). Lewat pendekatan musik yang menggabungkan unsur post-rock, ambient, dan psychedelic, Flukeminimix menghadirkan pengalaman mendengarkan yang meditatif dan penuh imajinasi.
Hingga kini, Flukeminimix telah merilis dua album penuh yang mencerminkan perjalanan musikal mereka dari waktu ke waktu. Album debut Between Spaces into Space yang dirilis pada 2015 menjadi titik awal eksistensi mereka, disusul oleh album The Unsound of Partial Edges pada 2023 yang menampilkan kedewasaan dalam eksplorasi bunyi dan struktur komposisi musik mereka.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id