Kabar tersebut disampaikan langsung oleh pihak Bojakrama Press melalui unggahan video reels di akun Instagram mereka @bojakramapress yang dibagikan pada, 27 September 2024.
Lewat unggahan poster terbaru di Instagram, Bojakrama Press kembali mengabarkan bahwa prapesan album dari Banda Neira tersebut akan segera dimulai pada 21 Oktober, tepat pukul 20.00 WIB.
Agus Egha Pamungkas, selaku perwakilan dari label rekaman asal Surabaya tersebut mengabarkan bahwa jika tidak tidak ada hambatan, album dalam format piringan hitam itu akan segera dirilis pada bulan November 2024.
"Jika tidak ada hambatan, dan semuanya lancar, pada awal November tahun ini. Kami masih menyusun segalanya, dan berupaya keras menyajikan yang terbaik untuk kawan-kawan sekalian," kata Egha dari siaran tertulis yang diterima oleh Medcom.id.
Meskipun duo dari Ananda Badudu dan Rara Sekar memutuskan untuk bubar pada, Desember 2016, karya dari Banda Neira masih kerap diperdengarkan dan dinyanyikan oleh segelintir orang di tongkrongan, kedai kopi, toko musik, bahkan sebagai soundtrack yang menghiasi dalam film layar lebar. Karya mereka serasa abadi seperti tak lekang ditelan oleh waktu dan bahkan selalu memiliki jalan sendiri untuk menemukan pendengar baru.
| baca juga: Lee Young Ji Ungkap Alasan Selalu Jaga Jarak dengan D.O EXO |
Namun, hingga saat ini Banda Neira tak kunjung menandakan kehadirannya untuk kembali berkarya lewat musik lagi. Hal itu semakin diperkuat setelah cuitan X dari vokalis Banda Neira, Ananda Badudu yang mengatakan bahwa dirinya mustahil bisa kembali berkarya lagi dengan Rara Sekar setelah sama-sama sepakat untuk menghentikan proyek musik mereka.
"Tidak mungkin reuni karena udah diobrolin dan hasilnya, tidak mungkin dan tidak akan terjadi. Jadi jangan sampai ada harapan ke sana," tulisnya pada akun X @anandabadudu yang dilansir, pada, 14 Oktober 2024.

Namun, kabar terbitnya kembali album Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti yang akan dirilis dalam format piringan hitam oleh Bojakrama Press merupakan obat rindu bagi pendengar Banda Neira. Pada rilisan kali ini, Hamzah Kusbiyanto berperan sebagai sosok untuk mastering ulang album dari Banda Neira tersebut di Raciksuara Studio. Sehingga, audio-nya akan terdengar lebih prima.
Ananda Badudu pun mengaku begitu gembira, saat mengetahui karya musiknya itu diterbitkan kembali dalam format piringan hitam.
"Perlu Anda ketahui, saya tidak pernah memimpikan lagu yang saya bikin, berikut rekaman suara saya bernyanyi, akan dicetak dalam bentuk piringan hitam," ungkap Nanda.
| baca juga: Musisi Ananda Badudu Mengaku Disiksa Polisi |
"Ada semacam pandangan di kepala saya kalau vinyl (piringan hitam) itu barang mewah, yang menempati kasta tertinggi rilisan fisik. Sementara Banda Neira dan album-album yang saya dan Rara bikin saat kami masih aktif adalah album-album yang dibikin mulanya untuk semata-mata untuk bersenang-senang dan berkarya untuk memuaskan batin saja. Semua yang terjadi di Banda Neira mengalir begitu saja tanpa banyak direncanakan," sambungnya.
Rencananya, piringan hitam dari karya Banda Neira ini akan terbit dalam tiga varian warna yaitu kuning, hijau, dan hitam. Bojakrama Press juga mempersiapkan versi eksklusif yang hanya bisa didapatkan di toko-toko rilisan fisik.
Sedikit bocoran, selain mendapatkan piringan hitam, rilisan ini juga nantinya akan disisipkan sebuah zine yang berisikan catatan-catatan pengalaman mendengar album Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti yang ditulis oleh para pendengar karya Banda Neira.
"Ini adalah bentuk terimakasih kami kepada toko-toko musik yang senantiasa selalu menyokong dan membantu kami dan artis mendistribusikan karyanya," timpal Septian Dwi Satria, anggota dari kolektif Bojakrama Press.
Terkait Informasi lebih detail mengenai perilisan piringan hitam album Banda Neira - Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti, dapat kalian simak melalui Instagram resmi di akun @bojakramapress.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News